Derap Bambu Jembrana, Sangkaragung, Kisah Desa Pelestari Gamelan Jegog yang Mendunia

0
25
Tari Candra Gangga merupakan tarian yang biasa ditampilkan saat gamelan jegog ditabuh. (ig @yayasan_suaragung).

INFOJEMBRANA.COM– Jembrana, di sisi barat Pulau Bali, punya kesenian istimewa. Namanya Gamelan Jegog. Ini adalah gamelan bambu yang berukuran besar. Suaranya menggelegar dan sangat khas. Sangkaragung adalah desa yang menjaganya. Desa ini menjadi pusat kesenian Jegog. Jegog di sini berhasil mendunia.

Kesenian ini adalah identitas desa. Ia menjadi bagian tak terpisahkan dari Sangkaragung. Desa ini telah berhasil melestarikan. Dan memperkenalkan Jegog ke berbagai negara. Biasanya dalam kesenia Jegog dipadukan dengan kesenian tari. Tari Candra Gangga, misalnya saja. Tari Candra Gangga biasanya akan ditampilkan dalam kesenian Jegog pada kelompok jegog Desa Sangkaragung.

Sejarah Panjang Gamelan Jegog

Gamelan Jegog punya sejarah panjang. Kesenian ini diciptakan oleh seorang seniman. Namanya Kiyang Geliduh. Ia menciptakan Jegog pada tahun 1912. Sejak saat itu, Jegog terus berkembang. Ia menjadi bagian dari budaya desa.

Gamelan ini terbuat dari bambu besar. Ukurannya bisa mencapai dua meter. Bentuknya gagah dan kokoh. Suara yang dihasilkan sangat unik. Basnya mendalam dan penuh energi. Ritmenya cepat dan meledak-ledak. Sangat berbeda dari gamelan lain.

Sanggar Jegog Suar Agung, Tempat Tradisi Bertahan

Di Sangkaragung, ada sebuah sanggar. Namanya Sanggar Jegog Suar Agung. Sanggar ini menjadi pusat pelestarian. Juga pusat pertunjukan Jegog. Sanggar ini sering pentaskan Jegog. Setiap hari Minggu dan Kamis. Pertunjukan itu untuk wisatawan. Mereka datang untuk menyaksikan langsung.

Wisatawan tidak hanya menonton. Mereka juga bisa belajar di sana. Belajar menabuh gamelan Jegog. Ini adalah pengalaman yang berharga. Mereka bisa merasakan langsung. Bagaimana beratnya gamelan bambu. Dan bagaimana menghasilkan suara khas.

Sanggar ini sangat berperan penting. Menjaga Jegog tetap lestari. Mengajarkan seni ini ke generasi muda. Agar tradisi ini tidak hilang.

Gamelan Jegog dari Sangkaragung terkenal. Reputasinya sampai ke mancanegara. Bahkan, sudah tampil di Jepang. Lebih dari tiga kali dalam setahun. Pertunjukan itu memukau penonton. Mereka takjub dengan keunikan Jegog.

Keberhasilan ini membuktikan. Bahwa budaya lokal bisa mendunia. Selama ada komitmen yang kuat. Masyarakat Sangkaragung sangat bangga. Mereka bangga dengan kesenian ini. Jegog menjadi duta budaya mereka. Ia membawa nama Jembrana ke dunia.

Seni Jegog kini berpadu dengan pariwisata. Pertunjukan rutin jadi daya tarik. Wisatawan datang karena penasaran. Mereka ingin melihat dan mendengar. Suara gamelan bambu yang legendaris.

Desa ini berhasil kembangkan potensi. Potensi budaya menjadi nilai ekonomi. Pendapatan desa meningkat. Warga lokal bisa dapat penghasilan. Dari berjualan suvenir atau makanan. Serta menjadi pemandu wisata.

Desa Sangkaragung adalah contoh sukses. Tentang pengembangan desa wisata. Mereka tidak hanya mengandalkan alam. Mereka juga mengandalkan budaya. Budaya yang telah mereka jaga. Selama lebih dari seratus tahun. GA/IJN.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here