7 Anak Punk Dipulangkan Setelah Terjaring Razia di Gilimanuk

0
113
Petugas mengamankan tujuh remaja yang mengaku sebagai anak punk dan dipulangkan ke daerah asal setelah terjaring razia gabungan di kawasan Teluk Gilimanuk, Senin, 1 Agustus 2025. Mereka ditemukan tanpa identitas dan bekal uang, menunggu rekannya di area wisata Waterbee. Sumber foto : istimewa /IJN.

​InfoJembrana com | JEMBRANA – Tujuh remaja yang mengaku sebagai anak punk dipulangkan ke daerah asal setelah terjaring razia gabungan di kawasan Teluk Gilimanuk, Senin, 1 Agustus 2025. Mereka ditemukan tanpa identitas dan bekal uang, menunggu rekannya di area wisata Waterbee.

​Lurah Gilimanuk, I B. Tony Wirahadikusuma, bersama tim gabungan yang terdiri dari Kasi Trantib, Bhabinkamtibmas, Ketua RT, dan Koordinator Linmas, mengamankan ketujuh remaja tersebut pada pukul 16.40 WITA. Mereka terdiri dari empat perempuan dan tiga laki-laki dengan usia 15 hingga 16 tahun.

​Saat dimintai keterangan, para remaja tersebut mengaku berasal dari Jember, Sidoarjo, Gresik (Jawa Timur), dan Yogyakarta. Mereka menyeberang dari Ketapang dengan membeli tiket kapal feri hanya dengan menyebutkan nama dan tanggal lahir.

​”Mereka mengaku bisa membeli tiket meskipun tidak membawa KTP. Setelah sampai di pelabuhan Gilimanuk, mereka lolos dari pos pemeriksaan dan langsung menuju area Waterbee untuk menunggu teman mereka yang dari Surabaya,” jelas Tony, Selasa 2 September 2025.

​Penemuan ini bermula dari laporan Ketua RT setempat yang melihat sekelompok remaja mencurigakan di sekitar Waterbee. Setelah diamankan, mereka dibawa ke pos pemeriksaan KTP. Mengingat mereka masih di bawah umur dan tidak memiliki bekal, pihak kelurahan berkoordinasi dengan petugas terkait untuk memulangkan mereka.

​”Kami langsung berkoordinasi dengan petugas Polisi Pamong Praja (Pol PP), Linmas, dan TNI AL untuk mengawal proses pemulangan mereka kembali ke Pelabuhan Ketapang menggunakan kapal feri. Ini adalah langkah preventif untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah kami,” tambah Tony.

​Lurah Tony juga kembali mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap mobilitas remaja, terutama yang berpergian tanpa pengawasan orang tua dan identitas yang jelas. Pihak kelurahan dan aparat keamanan berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan demi menjaga situasi kondusif di kawasan Gilimanuk. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here