
JEMBRANA, (IJN) – Aktivitas operasional di Pelabuhan Gilimanuk sempat dihentikan sementara pada Selasa 1 April 2025, pukul 14.30 WITA akibat cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang. Penutupan ini dilakukan demi keselamatan pengguna jasa penyeberangan.
Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Mahardika, menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem menyebabkan jarak pandang terbatas, sehingga otoritas pelabuhan mengambil keputusan untuk menutup sementara arus penyeberangan. Kondisi ini berdampak pada terganggunya aktivitas bongkar muat dan keberangkatan kapal menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
“Cuaca ekstrem seperti ini kerap terjadi di perairan Selat Bali, terutama saat peralihan musim,” ungkap Nyoman Mahardika.
Namun, setelah pemantauan lebih lanjut, cuaca di sekitar Pelabuhan Gilimanuk mulai membaik. Pada pukul 15.05 WITA, otoritas pelabuhan memutuskan untuk membuka kembali aktivitas penyeberangan.
“Kami terus memantau perkembangan cuaca secara berkala. Keselamatan pengguna jasa penyeberangan adalah prioritas utama kami,” tambah Nyoman Mahardika.
Pihak Pelabuhan Gilimanuk mengimbau masyarakat dan pengguna jasa penyeberangan untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari otoritas pelabuhan. Diharapkan, dengan dibukanya kembali pelabuhan, aktivitas penyeberangan dapat berjalan lancar dan normal kembali. CAK/IJN