
JEMBRANA, (IJN) – Agus Kamaruz Zaman (40), seorang scooterist asal Lingkungan Pertukangan Kelurahan Loloan Barat, Negara, Jembrana, akhirnya mewujudkan mimpinya untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Perjalanan Agus menuju Baitullah ini tak mudah, ia harus bekerja keras dan menabung selama belasan tahun dari hasil jualan nasi campur.
Keberangkatan Agus menjadi daya tarik tersendiri, karena menunjukkan bahwa penggemar vespa tak hanya identik dengan kesenangan duniawi, tapi juga memiliki ketaatan beragama yang tinggi. “Dulu awalnya saya kan scooterist, saya sering touring ke mana-mana, akhirnya dari touring itulah ada inspirasi untuk buka warung makan,” ujar Agus ditemui IJN di rumahnya, Selasa 28 Mei 2024.
Aktifitas keseharian Agus tak lepas dari tunggangan vespa antiknya. Tak hanya digunakan untuk touring, tapi juga untuk mengangkut bahan-bahan dagangan. “Vespa saya ini sangat berperan sekali untuk belanja bahan-bahan warung segala macam itu, vespa ini sangat penting bagi saya,” ungkap Agus.
Meskipun sempat terkendala pandemi Covid-19, tekad Agus untuk berangkat haji tak patah. Ia berharap keberangkatannya bisa menginspirasi scooterist lain untuk meningkatkan iman dan taqwa, serta menunaikan ibadah haji. “Ya mudah-mudahan dengan scooterist ini, kita bisa menjadi motivasi terutama untuk teman-teman scooterist Muslim di Jembrana, supaya meningkatkan iman dan takwanya. Scooterist ada loh yang seperti ini. Kita bisa!” seru Agus.
Agus akan memulai perjalanannya ke Tanah Suci bersama 81 jemaah haji lainnya dari Jembrana. Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana, Muslihin, berpesan kepada seluruh jemaah haji untuk selalu menjaga kesehatan yang prima dan memanfaatkan waktu istirahat dan kontrol kesehatan dengan baik.
Semoga perjalanan dan ibadah haji para jemaah asal Jembrana, termasuk Agus, berjalan lancar dan mabrur. Kisah Agus ini menjadi bukti bahwa ketaatan beragama dan semangat untuk meraih mimpi dapat diraih dengan kerja keras dan tekad yang kuat. CAK/IJN