
JEMBRANA, (IJN) – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jembrana terus melakukan upaya pendampingan terhadap korban Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dan sosialisasi pencegahan TPKS terhadap anak di bawah umur terus digencarkan.
Kepala UPTD PPA Jembrana, Ida Ayu Sri Utami, menjelaskan bahwa pihaknya fokus pada pendampingan korban persetubuhan terhadap remaja berinisial SNA (14) yang terjadi pada 20 Mei 2024 lalu. Upaya pendampingan terhadap korban dengan melakukan penjangkauan dan konseling psikologis. “Kondisi korban pasca mengalami TPKS harus mendapat support, terutama dari keluarga terdekat,” ujarnya.
Utami juga mengimbau orang tua untuk menjaga hubungan baik dan komunikasi terbuka dengan anak, serta memantau pergaulan mereka. “Berikan perhatian kepada anak, dengan siapa dia bergaul, dan lingkungan sosialnya. Awasi juga media sosial mereka,” pesannya.
Sosialisasi pencegahan TPKS juga akan diintensifkan, dengan menyasar sekolah-sekolah di pelosok dan desa. “Di bulan Juni, kami akan mulai melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan. Materi sosialisasi juga akan ditambahkan dengan seks edukasi kepada anak-anak sekolah,” jelas Utami.
Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir kasus TPKS di Jembrana. Hingga Mei 2024, tercatat 1 kasus TPKS, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023 dengan 3 kasus.
Kasus pemerkosaan SNA melibatkan tiga pelaku yang kini telah diamankan di Mako Polres Jembrana. Kejadian berawal saat korban dijemput oleh seorang pria yang dikenalnya melalui Facebook dan kemudian dicekoki miras dan pil koplo.
Pihaknya mengingatkan kembali bagi orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga anak-anak mereka dari bahaya TPKS. Sosialisasi dan edukasi pencegahan juga perlu terus digalakkan agar kasus serupa tidak terulang kembali. CAK/IJN