
InfoJembrana.com | JEMBRANA – Perbaikan senderan pengaman pantai di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, kembali menjadi sorotan. Proyek yang seharusnya melindungi area jogging track dan pondasi luar dari ancaman abrasi kini justru membuat warga resah. Selama dua minggu terakhir, tidak ada lagi aktivitas pengerjaan di lokasi, padahal kerusakan akibat hantaman ombak besar masih belum tertangani sepenuhnya.
Saat ini, kondisi di lapangan menunjukkan senderan yang rusak parah telah dibersihkan, namun perbaikan yang dijanjikan tak kunjung berlanjut. Sejak dimulainya perbaikan pada awal Juli, proyek ini seolah berhenti di tengah jalan. Peralatan berat seperti molen dan material bangunan masih tergeletak, dari pekerjaan yang terhenti. Seorang warga setempat mengungkapkan kekhawatiran mereka. “Sudah lumayan lama tidak ada yang kerja. Kami khawatir perbaikan ini tidak dilanjutkan,” ujarnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPRPKP Jembrana, Gede Sugianta, dikonfimasi Senin 8 September 2025 menjelaskan bahwa perbaikan masih dalam tanggung jawab pihak rekanan karena proyek masih dalam masa pemeliharaan. Sugianta mengklaim pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan mendesak rekanan agar segera melanjutkan pekerjaan.
“Kami sudah konfirmasi ke BWS, dan dari BWS juga sudah negur rekanan untuk segera memperbaiki lagi,” jelas Sugianta. Ia menambahkan, kemungkinan jeda pengerjaan ini disebabkan menunggu material atau kondisi cuaca yang mendukung. Meski demikian, pernyataan ini tidak serta merta menenangkan warga yang sudah melihat proyek tersebut mangkrak begitu lama.
Proyek perbaikan revetmen pantai ini dibangun tahun 2024 lalu dengan total panjang 780 meter. Kerusakan yang kini terjadi diakibatkan ombak besar yang menghantam bagian jogging track dan pondasi luar, mengancam keselamatan dan kenyamanan warga yang biasa beraktivitas di sana. CAK/IJN