JEMBRANA, (IJN) – Antrean truk sepanjang 1 kilometer mengular di depan Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada H-7 Lebaran 2024. Para sopir truk ingin keluar Bali sebelum pembatasan angkutan barang diberlakukan mulai Jumat (5/4).
Kapolda Bali, Irjen Pol. Ida Bagus Kd Putra Narendra, meninjau langsung kesiapan pengamanan arus mudik di Gilimanuk, Rabu 3 April 2024. Ia memastikan kelancaran arus mudik yang diprediksi akan lebih padat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kita sudah antisipasi untuk kesiapan, sehingga masyarakat mudik bisa sampai di tujuan dengan aman dan selamat,” kata Kapolda Bali.
Polda Bali mengerahkan 2.000 personel di berbagai titik strategis, termasuk Pelabuhan Padangbai, Bandara Ngurah Rai, dan Gilimanuk.
“2.000 personel dari Polda, karena kita kan bukan hanya di sini, kita antisipasi juga yang ada di Padangbai, yang ada di bandara (Ngurah Rai) yang ada di sini (Gilimanuk), sebagai Pos terpadu pelayanan. Ini menjadi pusat pintu masuk ke Jawa jadi Gilimanuk lah,” jelas Kapolda Bali.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Syamsudin, mengatakan peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan diprediksi akan terjadi mulai Jumat (5/4). Pihaknya telah menyiapkan sebanyak 56 kapal termasuk tambahan kapal bantuan.
“Sampai dengan malam tadi, nanti kepastian kita akan koordinasi lagi dengan Korsatpel (BPTD) terkait penambahan kapal, informasi yang kami dapat sekitar 56 kapal,” jelasnya.
Dari jumlah tersebut, ada 50 kapal eksisting, plus 6 kapal tambahan. Kapal tambahan ini, kata dia, sudah mulai beroperasi. “Mulai hari ini kita sudah beroperasi. Dan itu sudah bergantian kita operasikan artinya kita operasi dalam dua sisi, dalam kondisi sepi pun kita sudah masuk antisipasi, lebih baik kita dari sekarang,” kata Syamsudin.
Syamsudin mengimbau masyarakat yang akan mudik melalui Pelabuhan Gilimanuk untuk membeli tiket secara online. Hal ini untuk memperlancar dan mempercepat proses penyeberangan.
“Imbauan kami kepada masyarakat untuk pembelian tiket secara online, sehingga nanti pada saat di pelabuhan tinggal menunjukkan barcode, sehingga tidak terjadi antrian panjang di loket-loket pembelian tiket,” imbaunya. CAK/IJN