JEMBRANA, (IJN) – Bupati Jembrana I Nengah Tamba menampik soal rekaman yang beredar viral di media sosial (Medsos), diduga mengintimidasi para kepala lingkungan (Kaling) dan RT. Rekaman suara tersebut berisi instruksi kepada kaling dan RT untuk mendukung calon tertentu dalam pemilu 2024 nanti. Bahkan Tamba menantang untuk bisa membuktikan jika itu rekaman suara miliknya.
“Bukan saya itu! Bukan saya. Buktikan dulu, baru saya mau jawab,” kata Bupati Tamba, ditemui InfoJembranaNews di wantilan Pura Jagatnatha, Jumat 2 Februari 2024 sore. Berikut isi salinan rekaman diduga suara Bupati Jembrana, yang beredar viral di media sosial :
Kita mesti paham semua ya. Saya minta kepada RT, kaling fokus di situ jangan ada yang main-main. Saya tahu, saya punya telinga, saya punya mata, hati-hati. Kalau kalian beda, oke. Saya akan lihat nanti pada tanggal 14 sore, kita lihat, kita buktikan. Mana TPS kalian Saya sudah kasih tahu camat. Ini bukan mengancam, nggak.
Kita berpolitik ini untuk kesejahteraan, kita berpolitik ini untuk membangun Jembrana, begitu. Kita juga izin menunjuk beliau juga punya Putri, Kecamatan Negara dan putri beliau tidak biasa-biasa saja.
Putri beliau ahli di bidang entrepreneurship atau membangun wirausaha. Sebagai startup, startup di plut. Jadi selayaknya lah kita punya dewan-dewan yang seperti begitu. Jangan dewan-dewan preman. Ada dewan preman? ada.
Pasang baliho menjanjikan HPL menjadi SHM, nggak mungkin. Kita capres, cawapres sudah, udah kesimpulan, selesai, selesai, itu ya roro roro. Kita ingetin Valentine tanggal 14, itulah dia. Valentine tanggal 14, Pemilu tanggal 14, partainya juga tanggal 14, selesai ya.
Sementara Ketua Bawaslu Jembrana Made Widiastra mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait rekaman suara yang diduga Bupati Jembrana. Namun baru hanya sekedar menerima informasi.
“Tentu ini kita akan bahas terlebih dahulu ditingkat pimpinan. Apakah itu nanti hasilnya dari pleno itu. Kalau memang ada laporan, kita akan melakukan penelusuran dan sebagainya, termasuk juga akan mengecek juga. Kita juga belum tau isinya, kontennya, atau bahkan juga unsur-unsur yang disampaikan dalam voice itu,” kata Widiastra.
Disinggung terkait ada unsur pengancaman atau intimidasi, pihaknya mengatakan, akan mencermati dari hasil rekaman yang diduga suara Bupati Jembrana, karena pihaknya juga belum mengetahui secara keseluruhan isi rekaman tersebut. “Kita belum tau persis. Intinya kita bahas dulu di internal (Bawaslu),” pungkasnya. CAK/IJN