Ni Putu Yunita Piagioni Ginitri, Berawal dari Tekad, Raih Juara Taekwondo International Championship

0
1218
Ni Putu Yunita Piagioni Ginitri menunjukan medali Juara Taekwondo International Championship 2023. Smber foto : istimewa

JEMBRANA, (IJN) – Berawal dari tekad, niat, keinginan dan kegigihan selama ini ditanam di jiwanya, ternyata berbuah hasil yang membanggakan. Tak hanya tekad, tentunya harus didukung dengan latihan yang rutin dan disiplin. Rasa bangga itu tersirat dihati Ni Putu Yunita Piagioni Ginitri, siswi kelas XII SMA Negeri 1 Melaya.

Siswi berusia 18 tahun ini, mengenal dunia olahraga taekwondo sejak 12 tahun. Seiring waktu berjalan, Yunita terus berpacu untuk mengusai ilmu-ilmu beladiri taekwondo dan tidak ada kata berhenti. Upaya tekad tetap ditanamnya. Sambil tekun belajar di sekolah, anak tunggal dari pasangan I Komang Gede Adnyana dengan Ni Putu Kerti tersebut, selalu ingin mencoba pandai membagi waktu, antara belajar akademik dengan hobi bela diri yang ditekuninya.

Ada rasa haru  ketika dia memenangi sebuah pertandingan tingkat internasional yang diselenggarakan Bulan Oktober 2023 lalu di GOR Purna Krida Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung. Kegiatan Bali Taekwondo International Championship 2023 yang diikuti 9 negara tersebut, menjadi tonggak keberhasilannya menyandang juara. “Saat tiba pertandingan di babak pertama, aku merasakan deg-degan dan merasa takut. Tetapi setelah melihat wajah musuh tandingku, rasa takut itu perlahan-lahan hilang dan aku melanjutkan pertandingan dengan performa yang kurasa pelan-pelan sudah meningkat,” kenang Yunita.

Kemenangan di babak pertama itu berhasil mengalahkan atlet wakil dari Provinsi Jawa Timur. Setelah unggul di babak pertama, ia pun melanjutkan pertandingan di babak kedua bertanding dengan atlet wakil dari DKI Jakarta. Sayang dalam babak kedua, dia mengaku kalah. Tak patah semanngat, wanita remaja asal Desa Nusasari Kecamatan Melaya ini mengaku bangkit di babak ketiga sehingga berhasil masuk ke babak final. “Aku merasa senang dan bangga banget dengan diriku sendiri hingga aku tidak bisa mendeskripsikannya dengan kata-kata lagi. Ternyata memang benar tekad, niat, keinginan dan kegigihan selama ini membuahkan hasil yang sangat bermanfaat dan membanggakan,” ujarnya haru.

Dia pun menyadari meraih sebagai juara itu, tidaklah semudah seperti membalikan tangan. Tetapi penuh perjuangan yang harus dilalui. Mulai dari menjaga berat badan agar tetap stabil, jaga kesehatan tubuh supaya stamina tetap prima dan mengembangkan skill setiap hari. Rutinitas latihan yang dia jalani, tidak mudah, karena selama menjadi atlet, dia mengaku agak kesulitan mengatur waktu antara latihan, belajar dan bermain.

Tetapi kesuksesannya itu, semuanya tak lepas dari doa kedua orang tuanya dan support yang diberikan dari seluruh keluarganya. “Awal daftarkan ikut taekwondo itu adalah orang tuaku  dan sama sekali tidak ada larangan dari keluarga, ketika aku terjun ke dunia taekwondo,” kenangnya. 

Ajang prestasi yang diraihnya, ternyata bukan suatu yang baru. Meski hanya bersifat kejuaraan lokal, tetapi juara yang disandangnya ternyata sudah diraih sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan saat dibangku SMP kembali meraih juara pada turnamen tingkat nasional termasuk juara pertama di Pekan Olah Raga Pelajar (Porjar) pada tingkat kabupaten. Begitu pula di Porjar  tingkat Provinsi kategori SMA, pernah meraih juara kendati baru juara ketiga, serta event-event lainnya tingkat provinsi, dia juga mengaku senang setelah meraih juara.

Ketekunannya dibidang olah raga beladiri ini, tampaknya takan redup. Terbukti dia hendak berlaga kembali di Bulan Maret 2024 mendatang, mengikuti ajang Pekan Olahraga Pelajar (Porjar). Bila lolos di tingkat kabupaten, otomatis nanti akan lolos ke tingkat provinsi untuk mewakili Kabupaten Jembrana. “Sekarang ini, saya harus pintar membagi waktu belajar dan berlatih, agar semuanya bisa berjalan dengan seimbang,” ujar siswi yang juga mempunyai hobi renang ini. (KRI/SMANSAYA/IJN).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here