
InfoJembrana.com | JEMBRANA – Empat anak punk yang mengaku kehabisan bekal dan ongkos saat hendak pulang ke Jawa, terpaksa diamankan oleh aparat gabungan di Gilimanuk, Jembrana. Mereka ditemukan sedang mengamen di sebuah minimarket dan kemudian dibawa ke kantor kelurahan untuk pembinaan.
Keempat anak punk tersebut, yang berasal dari Jember, Pasuruan, dan Probolinggo, diamankan pada Selasa, 16 September 2025, sekitar pukul 09.30 WITA. Mereka terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan, dengan usia antara 16 hingga 24 tahun. Saat diperiksa, mereka tidak memiliki identitas diri maupun uang.
Menurut pengakuan mereka kepada petugas gabungan yang terdiri dari Kasi Trantib Kelurahan Gilimanuk, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kaling Arum, Polprades, dan Linmas, mereka baru saja selesai bekerja proyek di Denpasar. Uang hasil kerja mereka habis di jalan, sehingga mereka terpaksa mengamen untuk biaya makan dan ongkos pulang ke Jawa.
Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, mengungkapkan bahwa persoalan pemulangan anak-anak jalanan seperti ini sering menghadapi kendala, terutama karena sebagian besar perusahaan kapal menolak mengangkut mereka. “Kemarin kita terpaksa mohon bantuan ke pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gilimanuk, akhirnya bisa dibantu,” jelas Lurah Tony, saat dikonfirmasi, Rabu 17 September 2025.
Ia menambahkan, beberapa perusahaan kapal menolak karena anak-anak jalanan ini sering kali membuat ulah, seperti tidak membayar saat makan di kantin kapal atau diduga mencuri barang milik awak kapal. Bahkan, petugas terpaksa mengawal mereka hingga ke Pelabuhan Ketapang untuk memastikan tidak ada masalah selama perjalanan.
Setelah didata dan diberi pembinaan, keempat anak punk tersebut akhirnya dipulangkan ke daerah asal mereka menggunakan kapal KMP Elfina dari Pelabuhan Gilimanuk dengan pengawalan ketat. Upaya ini menunjukkan sinergi antara berbagai pihak di Gilimanuk dalam menangani masalah sosial. CAK/IJN