Tragis, Kakek Ditemukan Tak Bernyawa Usai Terseret Arus Maut di Pantai Biaung

0
35
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tenggelam terseret arus saat menjala ikan, di Pantai Biaung, Kamis 24 April 2025. Sumber foto : istimewa/IJN.

DENPASAR, (IJN) – Suasana duka menyelimuti Pantai Biaung, Denpasar Timur, Kamis 24 April 2025 siang, setelah seorang kakek berusia lanjut ditemukan meninggal dunia akibat terseret arus saat tengah menjala ikan. Peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 09.00 WITA itu merenggut nyawa I Wayan Mura, seorang pria berusia 73 tahun.

Keterangan dari saksi mata menyebutkan, korban terlihat sedang asyik menebar jaring dengan menggunakan ban pelampung sebagai alat bantu. Namun, selang beberapa waktu, keberadaan korban lenyap secara misterius. Kekhawatiran memuncak ketika kelompok nelayan setempat hanya menemukan ban pelampung dan jaring milik korban, sementara sepeda motornya masih terparkir di sekitar lokasi kejadian.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, membenarkan kejadian tersebut. “Kami menerima informasi awal dari BPBD Kota Denpasar pada pukul 11.10 Wita dan langsung menerjunkan tim SAR gabungan ke lokasi,” ujarnya.

Upaya pencarian intensif segera dilakukan. Tim SAR laut menyisir perairan sekitar Pantai Biaung menggunakan rubber boat, sementara tim SAR darat melakukan penyisiran di sepanjang garis pantai dan menerbangkan drone thermal untuk memperluas jangkauan pencarian. Kondisi cuaca yang cerah dengan angin bertiup dari timur ke selatan dengan kecepatan antara 4 hingga 30 kilometer per jam sempat menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelamat.

Setelah melakukan penyisiran laut hingga dua sorti tanpa hasil, kabar duka akhirnya datang pada pukul 14.45 WITA. I Wayan Mura ditemukan terdampar di Pantai Padanggalak, beberapa kilometer dari lokasi awal, dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Jenazah korban kemudian langsung dievakuasi ke rumah duka menggunakan kendaraan pribadi.

Operasi pencarian dan evakuasi ini melibatkan sejumlah unsur SAR dari berbagai instansi, termasuk Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Polair Polda Bali, Polair Polresta Denpasar, Polsek Denpasar Timur, Balawista Sanur, SAR Radio 115, ORARI Bali, Tagana Kota Denpasar, Babinkamtibnas Desa Kesiman Kertalangu, Kelompok Nelayan Sari Segara, serta pihak keluarga dan masyarakat setempat.

Pihaknya mengimbau dan mengingatkan kepada warga akan bahaya arus laut yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan, terutama bagi para nelayan tradisional yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut.

“Mohon untuk selalu memperhatikan kondisi dan cuaca sebelum beraktifitas di laut. Gunakan selalu pengaman demi keselamatan diri,” pungkasnya. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here