
JEMBRANA, (IJN) – Selama kurun waktu kurang lebih 25 tahun sejak pemilu langsung tahun 1999 lalu, Kabupaten Jembrana tidak pernah memiliki Dewan Perwakilan Rakyat di pusat (DPR RI). Bahkan setiap menjelang pemilihan umum, Jembrana hanya dijadikan sebagai lumbung suara oleh calon-calon dari kabupaten lain.
Sementara jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Jembrana sekitar 280 ribu. Jumlah tersebut bisa mendapatkan dua perwakilan rakyat di pusat. Sebab, 100 ribu suara cukup untuk satu kursi DPR RI. Hal tersebut yang mendasari I Putu Indra Mandhala Putra, SH.,M.Kn, putra asli Jembrana siap mengabdi untuk tanah kelahiran dan Bali pada umumnya.
“Jika kita memang mau bersatu, jika kita memang mau jangkep, harusnya kita bisa dapat dua kursi DPR RI dari Jembrana. Tapi kan yang terjadi kita malah dijadikan sebagai lumbung suara oleh calon-calon dari kabupaten lainnya,” tutur Indra Mandhala, dihubungi InfoJembranaNews, beberapa waktu lalu.
Karena menurutnya, jika mau adil dan merata dan benar-benar menerapkan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, seharusnya dari 9 jatah kursi DPR RI untuk Bali, di 9 kabupaten/ kota masing masing harus punya satu perwakilan jembatan aspirasi menuju ke pemerintah pusat.
“Tapi apa yang terjadi saat ini kita bisa saksikan kabupaten kota lainnya di Bali bisa punya dua, tiga kursi, seperti Buleleng, Badung, Denpasar, juga Gianyar. Sementara kita di Jembrana yang PAD-nya kecil, pendapatan daerah kecil malah tidak punya perwakilan,” ungkapnya sedih.
“Nah, jadi itu yang menjadi alasan saya Pak!,” imbuhnya lagi.
Disamping itu, kata dia, DPR RI ini memiliki kewenangan sesuai tingkatannya serta anggaran yang dapat dibawa turun dan disalurkan kepada masyarakat itu juga bertingkat besarannya. Seperti dana reses, bansos, hibah dan dana alokasi khusus yang ada di badan anggaran negara.
“Itu luar biasa nilainya. Karena kan seperti yang kita ketahui bersama, DPR RI ini kan mitra kerjanya pemerintah pusat, dalam hal ini presiden dan menteri-menteri, sehingga anggaran yang dibawa pun bersumber dari APBN nasional,” kata Iman, panggilan singkat Indra Mandhala.
Jadi, lanjut Iman, bantuan seperti dana reses tersebut, sudah dibawa saat masa reses dalam bentuk cash and carry, oleh seorang anggota DPR RI dan langsung bisa disalurkan saat mereka melakukan kegiatan aspirasi di dapilnya.
“Jadi kami optimis kami akan bisa meraih target kami di Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana. Mengingat saya putra daerah, murni ingin mengabdi dan memperjuangkan hak hak masyarakat Bali, khususnya Jembrana sebagai tanah kelahiran yang sampai saat ini belum pernah memiliki perwakilan rakyat di pusat,” tutupnya. CAK/IJN