Tiga Tahun Rusak, SDN 5 Dauhwaru Belum Dapat Penanganan

0
298
Kondisi plafon bangunan sekolah SDN 5 Dauhwaru di Lingkungan Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana Bali, jebol, Jumat 12 Januari 2024. Sumber foto : cak/IJN

JEMBRANA, (IJN) – Rusak sejak tahun 2021 lalu, SD Negeri 5 Dauhwaru, di Lingkungan Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan/ Kabupaten Jembrana Bali hingga saat ini belum mendapatkan penanganan dari pemerintah terkait.

Dari pantauan InfoJembranaNews di lokasi, kerusakan parah pada atap plafon satu bangunan sekolah yang terdiri dari tiga kelas, satu ruang kepala sekolah serta tiga toilet/WC murid. Selain atap plafon yang jebol, beberapa konstruksi atap bangunan dari rangka baja tersebut juga rusak dan lepas. Termasuk beberapa genteng yang pecah.

“Ini rusaknya sudah sejak tiga tahun lalu. Tahun 2021 saya dipindah (jadi kepala sekolah) di sini, sudah kondisi rusak seperti ini,” tutur Kepala SDN 5 Dauhwaru Sukati, ditemui InfoJembranaNews, Jumat 12 Januari 2024.

Tiga ruang kelas yang mengalami plafon jebol yakni ruang kelas 2, kelas 3 dan ruang kelas 4. Terparah yakni ruang kelas 3, nyaris separuh ruang kelas sudah tidak ada atap plafon dan genteng banyak yang bocor. Sehingga ketika turun hujan, ruang kelas pun penuh berisi air. Bahkan sempat atap plafon jatuh, namun bersyukur tidak sampai menimpa anak anak sekolah.

“Pernah plafonnya ambruk, tapi untung pas anak-anak liburan. Kalau banjirnya agak rawan, kita siasati memindahkan belajar di ruang perpustakaan. Kalau yang satu kelas muridnya sedikit, satu kelas kita bagi dua, supaya bisa belajar,” akunya.

Selain itu, kata Sukati, sekolah yang memiliki 95 murid ini, dari sisi kontur tanah juga terbilang labil, sehingga tidak saja atap bangunan yang rusak, tembok bangunan juga retak. Sehingga kondisi kerusakan bangunan sekolah tersebut diperkirakan sekitar 80 persen.

Kondisi plafon bangunan sekolah SDN 5 Dauhwaru di Lingkungan Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana Bali, jebol, Jumat 12 Januari 2024. Sumber foto : cak/IJN

“Sepertinya tanahnya juga labil ini, karena temboknya banyak yang retak, kalau dalam kondisi hujan, kusen pintunya benggang (bergeser) termasuk kusen kusen jendela bergoyang, terpaksa kita langsung lepas supaya tidak berbahaya,” tuturnya.

Pihaknya juga sudah sempat mengajukan proposal tiga tahun lalu ke dinas terkait, namun hingga kini, belum juga terealisasi. Kondisi sekolah yang semakin mengkhawatirkan ini dinilai sangat membahayakan proses belajar mengajar disekolah. Apalagi aktifitas anak-anak saat bermain tidak seluruhnya bisa terpantau. “Sementara belum pernah ada (anak-anak) yang dijatuhi material bangunan, semoga tidak ada,” ujarnya.

Perbaikan kondisi sekolah inipun diharapakan para siswa-siswi SDN 5 Dauhwaru, seperti yang diungkapkan, Ni Komang Disma Cita Putri, siswi kelas 3 ini mengaku ingin memiliki kondisi sekolah yang baik, sehingga proses belajar maupun bermain tidak merasa takut ditimpa reruntuhan atap bangunan.

“Semoga cepat diperbaiki sekolahnya, supaya enak belajarnya, biar tidak banjir lagi di kelas,” tuturnya. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here