Tekan Kasus Rabies, Distan dan Dinkes Jembrana Bentuk Tisira Melalui Dukungan AIHSP

0
532
Bimtek Tim Siaga Rabies (Tisira) melalui dukungan AIHSP dengan tema Berjuang Bersama Menuju Jembrana Bebas Rabies, di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Senin 17 Juli 2023. Sumber foto : istimewa

InfoJembranaNews – Untuk menekan kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) Dinas Peternakan dan Pangan (Distan) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Jembrana membentuk Tim Siaga Rabies (Tisira) melalui dukungan AIHSP (Australia Indonesia Health Scurity Partner) yang digelar dalam bimbingan teknis (Bimtek) dengan tema Berjuang Bersama Menuju Jembrana Bebas Rabies, di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Senin 17 Juli 2023.

Bimtek tersebut diikuti tiga kecamatan, yakni Pekutatan, Negara, dan Kecamatan Jembrana, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh perempuan PKK, tokoh adat, dan kepala desa. “Dengan tujuan untuk membantu Dinas Pertanian Bidang Kesehatan Hewan dalam penanganan rabies,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama, Senin 17 Juli 2023.

Ia menjelaskan, bahwa partisipasi masyarakat dalam membentuk Tim Siaga Rabies (Tisira) merupakan langkah penting untuk mengamankan wilayah dari wabah rabies. Disamping itu, kegiatan tersebut adalah bagian dari upaya untuk mengaktifkan peran serta masyarakat desa dalam membantu penanganan rabies.

“Kami ingin masyarakat lebih peduli dan terlibat aktif dalam melindungi wilayahnya dan tetangga sekitarnya dari ancaman penyakit rabies. Tim Tisira ini diharapkan dapat membantu korban gigitan mencari fasilitas kesehatan (faskes) dan membantu tim vaksinasi dalam mendata jumlah populasi anjing yang ada di Jembrana,” jelasnya.

Kegiatan bimbingan teknis ini tidak hanya terbatas pada tiga kecamatan saja. Tetapi, kata dia, juga akan berlanjut pada tanggal 20 dan 21 Juli mendatang di dua kecamatan lainnya, yakni kecamatan Mendoyo dan Melaya.

Dengan dibentuknya Tim Siaga Rabies (Tisira) dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan pelayanan veteriner pemerintah dapat diperkuat dan dipadukan di semua tingkat. Langkah ini akan memungkinkan pemerintah lebih baik mengelola ancaman penyakit menular, termasuk wabah rabies, serta memberikan respons cepat dan terintegrasi terhadap keadaan darurat kesehatan hewan dan masyarakat.

Selain itu, penguatan sistem informasi kesehatan hewan dan sistem surveilans kesehatan masyarakat akan diupayakan, sehingga informasi terkait kesehatan hewan dan masyarakat dapat digunakan secara efektif dalam pengambilan keputusan berbasis bukti.

“Dengan kinerja kelembagaan dan individu yang lebih mantap dalam hal kepemimpinan dan manajemen, diharapkan Jembrana akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan kesehatan di masa mendatang,” pungkasnya.

Dengan upaya kolektif ini, diharapkan Jembrana dapat menjadi contoh dalam menekan kasus rabies dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan dan mencegah penyebaran penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia. dk/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here