Desa Dangintukadaya Jembrana, Cikal Bakal Gamelan Jegog dan Manisnya Potensi Kakao Bali

0
33
Salah Satu Karya Seni Ciptaan I Kadek Agus Reka Biambara Putra yang berjudul “Ndong-Ndeng-Ndung-Nding”, yang terbuat dari bambu Jegog dengan teknik Pyrography. Sumber Foto : ARBP/IJN

InfoJembrana.com | JEMBRANA- Saat mengunjungi Bali Barat, kamu mungkin mendengar suara musik yang unik. Bunyinya menggelegar, namun terbuat dari bambu. Suara ini bukan Gamelan biasa. Inilah Jegog, seni musik tradisional khas Jembrana. Mari kita telusuri asal-usulnya di Desa Dangintukadaya Jembrana. Desa ini adalah tempat traveler menemukan kekayaan budaya dan pertanian.

Kisah Kelahiran Jegog di Dusun Sebual Desa Dangintukadaya Jembrana memiliki warisan budaya yang tak ternilai. Desa ini diakui sebagai cikal bakal kesenian Jegog. Jegog dikembangkan oleh seorang seniman bernama Kiang Gliduh. Beliau berasal dari Dusun Sebual sekitar tahun 1912. Pada mulanya, kesenian ini berfungsi menghibur petani di sawah. Alat musik bambu raksasa ini juga mengumpulkan masyarakat.

Jegog sangat unik di antara gamelan bambu Bali lainnya. Instrumennya berukuran paling besar, terutama bagian belakangnya yang disebut Jegogan. Gerak tari Jegog banyak diangkat dari Pencak Silat. Pertunjukan paling khas adalah Jegog Mebarung. Pertunjukan ini melibatkan dua kelompok Jegog yang bertarung tabuh. Ini adalah pertunjukan energi dan persaingan artistik. Penabuh bahkan jongkok bertengger di atas instrumennya. Jegog awalnya juga menjadi simbol perlawanan kultural. Mengunjungi desa ini memberikan pengalaman Wisata Budaya Jembrana yang mendalam.

Potensi Pertanian Kakao di Dataran Tinggi Selain kekayaan budaya, desa ini memiliki potensi alam yang besar. Desa Dangintukadaya terletak di dataran rendah dan dataran tinggi. Ketinggian rata-ratanya sekitar 306 meter di atas permukaan laut. Kondisi topografi ini mendukung pertanian. Komoditas unggulan desa ini adalah Kakao.

Warga aktif dalam budidaya kakao di lahan mereka. Mereka memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. Inovasi pertanian terus dikembangkan. Contohnya penggunaan MOL Hijau pada tanaman kakao. Upaya ini sejalan dengan visi desa. Visi mereka adalah mewujudkan masyarakat yang maju dan mandiri. Kamu bisa menyaksikan langsung proses budidaya kakao di sini.

Menuju Desa yang Mandiri dan Berbudaya Desa Dangintukadaya adalah contoh sempurna. Mereka mengintegrasikan budaya dan ekonomi lokal. Kearifan lokal menjadi modal penting desa ini. Desa ini terus berupaya mencapai kemandirian. Gamelan Jegog Bali adalah magnet utamanya. Wisatawan harus merasakan getaran gamelan bambu ini secara langsung.

Desa ini membuktikan Jembrana punya banyak hal untuk ditawarkan. Bukan hanya Makepung, tetapi juga musik bambu raksasa. Kunjungi Dangintukadaya untuk pengalaman otentik. Kamu akan membawa pulang cerita tentang harmoni musik dan suburnya bumi Bali. (GA/IJN).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here