
InfoJembrana.com | JEMBRANA – Keterlambatan mencolok pembukaan pintu Pasar Umum Negara (PUN) yang sering terjadi belakangan ini telah memicu kemarahan para pedagang. Mereka terpaksa berdiam diri di lokasi hingga berjam-jam, menunggu akses masuk, yang seharusnya sudah dibuka sejak dini hari.
Jika biasanya pintu pasar dibuka pukul 04.00 WITA, sejak sepekan terakhir, pedagang mengeluh pasar baru dibuka lewat dari pukul 06.00 WITA. Kondisi ini jelas menghambat aktivitas jual beli yang mengandalkan jam-jam awal.
“Petugas jaga yang bertugas mulai pukul 02.00 tidak membuka pasar sampai pukul 06.00 lebih baru dibuka,” ujar salah seorang pedagang, kesal.
Frustrasi memuncak, beberapa pedagang bahkan menuding pihak pengelola pasar “tidak becus” dalam menjalankan tugas. Mereka merasa dirugikan karena kehilangan waktu berharga untuk berdagang. “Ini sangat memberatkan kami,” keluh sejumlah pedagang yang terpaksa ‘mengendon’ di pasar menunggu pintu dibuka.
Menanggapi derasnya keluhan dari pedagang dan konsumen, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi bersama Fraksi PDIP langsung turun tangan ke pasar untuk memediasi masalah tersebut.
Anggota DPRD Jembrana, Dewa Putu Mertayasa (Dewa Abri), membenarkan bahwa masalah ini sudah berlangsung lebih dari seminggu. “Banyak yang telepon saya dari pedagang juga konsumen atas keterlambatan penjaga pasar membuka pasar,” jelas Dewa, Rabu 22 Oktober 2025.
Setelah diklarifikasi, pihak pengelola pasar berdalih adanya masalah pada petugas yang bertugas dalam sistem shift.
“Yang shift 02.00 sampai pukul 06.00 ini yang kemarin dikomplain. Ditanyakan alasannya sepedanya rusak, atau pulang makan, dan alasan lain,” beber Dewa, menirukan penjelasan pengelola, yang mengindikasikan adanya kelalaian.
Dewan berharap, petugas dapat kembali bekerja secara profesional dan membuka pasar sesuai jadwal seperti semula. Selanjutnya, keluhan serius para pedagang ini dipastikan akan ditindaklanjuti lebih lanjut oleh Komisi II DPRD Jembrana. CAK/IJN

