InfoJembrana.com | JEMBRANA- Desa Warnasari, Melaya, Jembrana, menyimpan kisah yang penuh perjuangan spiritual. Desa ini lahir dari program transmigrasi lokal yang heroik. Kisah ini melibatkan hutan lebat, penyakit mematikan, bahkan mitos gaib. Mari kita selami lebih dalam Sejarah Desa Warnasari Jembrana yang penuh misteri.
Hutan Lebat yang Sulit Ditembus Waktu
Jauh sebelum ramai, Desa Warnasari dulunya hanyalah hutan belantara yang lebat. Wilayah ini dikenal sebagai tempat berburu aneka binatang buas. Menariknya, melacak sejarah awal desa ini terasa sangat sulit. Bukti sejarah berupa prasasti dan babad sangat minim ditemukan.
Kebenaran asal-usul desa ini seperti tersembunyi. Seolah diselimuti oleh kabut waktu yang tebal. Desa Warnasari Jembrana menyimpan rahasia masa lalunya. Hal ini menjadikannya unik di antara desa-desa lain.
Kegagalan Pertama di Tahun 1934
Pada tahun 1934, perjuangan merintis desa pun dimulai. Beberapa warga dari Desa Batu Agung mencoba merabas hutan. Mereka berniat menjadikan lokasi ini sebagai permukiman baru. Sayangnya, upaya perintisan awal ini menemui kegagalan total.
Para perintis diserang oleh penyakit yang sangat mematikan. Banyak korban berjatuhan, membuat mereka harus mundur. Mitos kemudian berkembang di tengah masyarakat. Kegagalan ini dipercaya terjadi karena ada yang dilanggar. Konon, perintis gagal karena tidak meminta izin penghuni gaib hutan.
Bantuan Spiritual dan Penemuan Kuno
Setelah kegagalan, mereka tidak lantas menyerah begitu saja. Atas saran seorang paranormal, perintisan dilakukan kembali dengan cara berbeda. Para pendatang mencoba untuk kembali memohon perlindungan. Mereka mendirikan sebuah Tugu (Sanggah) di atas bukit. Tugu ini menjadi tempat pemujaan memohon keselamatan kepada Tuhan.
Taktik ini terbukti berhasil, dan upaya perintisan pun berjalan lancar. Di lokasi yang sama, ditemukan artefak kuno yang mengejutkan. Artefak tersebut meliputi lempeng emas, keris, dan juga tombak. Benda-benda ini diperkirakan peninggalan Raja Pecangakan. Ini merupakan bukti perjalanan laskar di zaman Bali Kuno.
Lahirnya Desa dari Transmigrasi Lokal 1939
Penemuan artefak kuno ini menguatkan kisah wilayah tersebut. Selanjutnya, tonggak sejarah desa ini terjadi pada tahun 1939. Seorang penggawa dari Jembrana menawarkan program penting. Program tersebut adalah Transmigrasi Lokal. Tujuannya adalah menata pemukiman secara lebih terorganisir.
Program transmigrasi lokal ini sukses besar. Ini menjadi pemicu utama pembentukan Desa Warnasari yang kita kenal sekarang. Desa Warnasari Melaya kini menjadi tempat tinggal banyak warga Bali. Tempat ini merupakan hasil dari perjuangan keras dan izin spiritual. Sejarah Desa Warnasari Jembrana adalah kisah ketangguhan.
Kisah dari hutan lebat, mitos gaib, hingga penemuan artefak kuno. Semua ini membentuk identitas Desa Warnasari yang unik. Desa ini adalah bukti perjuangan transmigrasi Bali yang tak kenal lelah. (GA/IJN).


