
InfoJembrana.com | JEMBRANA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Cabang Kabupaten Jembrana secara resmi dilantik pada Rabu 8 Oktober 2024 di Ball Room Gedung Kesenian Ir. Soekarno. Pelantikan ini menandai hadirnya wadah baru bagi jurnalis siber di Bumi Makepung, dengan Dewa Manu Priodhana dari media Pos Bali dipercaya menahkodai kepengurusan SMSI Jembrana.
Pelantikan yang dipimpin langsung Ketua SMSI Provinsi Bali, Emmanuel Dewata Oja, ini mengukuhkan 16 pengurus yang siap mengemban amanah. Kehadiran Bupati Jembrana, Wakil Bupati, dan Ketua DPRD Jembrana sebagai dewan pembina menunjukkan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap peran media dalam pembangunan.
Dalam sambutannya, Emmanuel Dewata Oja menegaskan bahwa pembentukan SMSI di Jembrana sangat krusial, mengingat wilayah ini dinilai rawan terhadap penyalahgunaan profesi wartawan. “Kita harus jujur, banyak oknum yang mengaku wartawan hanya untuk kepentingan pribadi. SMSI hadir untuk merangkul dan membentengi rekan-rekan agar tidak terpengaruh oleh oknum-oknum tersebut,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya edukasi publik agar masyarakat memahami etika pers yang benar.
Sementara itu, Ketua SMSI Jembrana, Dewa Manu Priodhana, memaparkan fokus utama kepengurusannya. Ia berkomitmen untuk memperkuat jurnalisme yang kredibel, beretika, dan profesional. “Kami akan fokus pada literasi digital, terutama bagi generasi muda, agar mampu menangkal berita bohong dan memahami informasi yang benar,” tegasnya.
Bupati Jembrana, yang diwakili oleh Plt. Asisten III Ni Nengah Wartini, menyambut baik kehadiran SMSI. Menurutnya SMSI memiliki peran strategis sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. “Kami butuh mitra strategis seperti media untuk menjadi jembatan antara kebijakan dan aspirasi rakyat,” tuturnya. Ia berharap SMSI Jembrana dapat menjadi wadah bagi insan media untuk menjaga profesionalitas dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Dengan dilantiknya pengurus baru ini, SMSI Jembrana di bawah kepemimpinan Dewa Manu Priodhana siap menjadi garda terdepan dalam menjaga marwah jurnalistik dan melawan berita hoaks di era digital. CAK/IJN