Dari Jukung ke Feri 24 Jam, Evolusi Pelabuhan Gilimanuk Menjadi Pusat Vital Bali Barat

0
27
Gelung Kori- Seorang pengguna jalan berpose di Gelung Kori Gilimanuk. (ig @rendyprananta19)..

INFOJEMBRANA.COM|JEMBRANA– Gilimanuk, sebuah nama yang sangat terkenal di Bali. Kawasan ini merupakan gerbang utama Pulau Dewata. Perkembangannya bermula dari pelabuhan tradisional. Pelabuhan ini berada di Selat Bali. Ia menjadi penghubung penting antara Jawa dan Bali. Gilimanuk telah melayani feri secara rutin sejak 1963.

Pelabuhan ini mengalami banyak perubahan. Perubahan administrasi hingga kini. Saat ini, Gilimanuk adalah Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II.

Dari Jukung Kayu Menuju Kapal Feri Modern

Sebelum tahun 1942, penyeberangan Selat Bali sangat berbeda. Penyeberangan masih mengandalkan perahu tradisional. Warga menggunakan jukung dan kapal kayu tanpa motor. Proses penyeberangan sangat terbatas sekali. Membutuhkan waktu yang sangat lama. Warga harus bersabar menanti kapal.

Pada era 1950-an, muncul kapal swasta. Tiga kapal swasta melayani rute Gilimanuk–Banyuwangi. Kapal-kapal itu bernama Bjitoe, Soponyono, dan Coser. Kapal-kapal ini mulai memperlancar arus. Arus pergerakan orang dan barang. Ini adalah awal modernisasi pelabuhan.

Tahun 1963 menjadi titik balik sejarah. Pelabuhan Gilimanuk mulai melayani kapal feri. Kapal feri beroperasi secara terjadwal. Ini mengubahnya menjadi jalur utama. Jalur penyeberangan untuk penumpang dan kendaraan. Gilimanuk bertransformasi menjadi pelabuhan modern.

Perubahan Administrasi dan Struktur Pelabuhan

Pelabuhan Gilimanuk terus berkembang. Perkembangan ini juga terjadi secara administrasi. Di masa NICA Belanda, ia menjadi kantor pabean. Fungsinya mengurus bea cukai dan pajak. Kemudian berubah menjadi Kantor Pelabuhan Gilimanuk. Kantor ini lebih dikenal dengan KANPEL.

Saat ini, Gilimanuk punya status lebih tinggi. Ia menjadi Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan. Statusnya Kelas II Gilimanuk. Perubahan ini menunjukkan pentingnya. Pentingnya peran Gilimanuk bagi negara.

Pusat Kegiatan Vital yang Beroperasi 24 Jam

Pelabuhan Gilimanuk kini sangat vital. Ia menjadi pusat kegiatan penting. Pusat yang menghubungkan dua pulau besar. Jawa dan Bali. Pelabuhan ini beroperasi 24 jam penuh. Tidak pernah berhenti melayani arus.

Kegiatan di pelabuhan sangat beragam. Ada penyeberangan feri yang terjadwal. Bongkar muat barang dari pelayaran tradisional. Pelabuhan ini juga menyewakan tanah. Untuk bangunan dan penumpukan barang. Semua kegiatan di sini sangat dinamis. Mencerminkan denyut nadi perekonomian. Perekonomian kedua pulau yang besar.

Gilimanuk adalah simbol konektivitas. Konektivitas Indonesia bagian barat. Ia menjadi saksi bisu. Perubahan zaman dan teknologi. Dari jukung tradisional yang lambat. Hingga feri cepat yang modern. Gilimanuk terus melayani. Melayani kebutuhan masyarakat. Peran Gilimanuk sangat besar. Peran penting bagi pariwisata Bali. Serta perekonomian Jawa Timur. (GA/IJN).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here