Jembrana dan Negara, Makna Sejarah di Balik Nama Ibukota Bali Barat

0
41
Ilustrasi Jembrana

INFOJEMBRANA.COM– Komunitas di Jembrana sudah muncul sejak 6.000 tahun. Hal itu berdasarkan berbagai bukti arkeologis. Asal-usul nama Jembrana sendiri sangat unik. Nama itu berasal dari kawasan hutan belantara yang luas. Hutan ini bernama Jimbar-Wana.

Nama ini adalah sebuah narasi. Narasi yang telah mentradisi di kalangan penduduk. Sifat-sifat mitologis dari penyebutan nama-nama tempat. Telah mentradisi melalui cerita turun-temurun di kalangan penduduk. Narasi ini memberikan inspirasi.

Raja dan para pengikutnya membangun keraton. Kraton ini adalah pusat pemerintahan. Keraton ini diberi nama Puri Gede Jembrana. Dibangun pada awal abad ke-17. Puri Gede Jembrana dibangun oleh I Gusti Made Yasa. Beliau adalah penguasa Brangbang. Raja pertama yang memerintah. Yaitu I Gusti Ngurah Jembrana. Kraton ini adalah pusat kekuatan.

Selain kraton, ada banyak pusaka kerajaan. Pusaka itu berupa tombak dan tulup. Ada pula keris pusaka yang penting. Keris ini diberi nama “Ki Tatas”. Keris pusaka itu bernama Ki Tatas. Tujuannya untuk memperbesar kewibawaan kerajaan. Ada tiga raja yang tercatat berkuasa. Mereka memimpin pemerintahan di Puri Agung Jembrana.

Sejak kekuasaan dipegang Raja Jembrana. Raja I Gusti Gede Seloka. Kraton baru dibangun sebagai pusat. Kraton ini diberi nama Puri Agung Negeri. Dibangun pada awal abad ke-19. Kraton yang dibangun itu diberi nama Puri Agung Negeri. Kraton ini kemudian lebih dikenal. Dengan nama Puri Agung Negara. Raja-raja berikutnya juga memusatkan. Pemerintahan di Kraton Agung Negara.

Tercatat ada dua periode birokrasi. Periode pertama adalah birokrasi kerajaan. Pemerintahan berlangsung sampai tahun 1855. Kerajaan Jembrana yang otonom diduduki oleh Raja Jembrana V. Beliau adalah I Goesti Poetoe Ngoerah Djembrana. Beliau berkuasa dari 1839 hingga 1855. Piagam perjanjian telah ditandatangani. Perjanjian itu antara kerajaan dan kolonial.

Periode kedua adalah birokrasi modern. Ia melalui tata pemerintahan daerah. Tata pemerintahan Regentschap. Regentschap ini bagian dari Keresidenan Banyuwangi. Pemerintahan daerah dikepalai seorang bupati. Status pemerintahan daerah berlangsung. Selama 26 tahun. Dari 1856 sampai 1882.

Pada masa Raja Jembrana VI. Raja I Gusti Ngurah Made Pasekan. Jembrana mengalami dua peralihan status. Status sebagai Raja Jembrana. Lalu status sebagai bupati atau regent. Kedudukan kerajaan itu berada. Di Puri Pacekan Jembrana.

Reorganisasi pemerintahan daerah diberlakukan. Berdasarkan Staatblad Nomor 123 tahun 1882. Wilayah administratif Bali dan Lombok. Diberi status Keresidenan tersendiri. Keresidenan ini dibagi lagi menjadi dua. Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana. Daerah Afdeling Jembrana terbagi. Menjadi distrik-distrik. Distrik Negara, Jembrana, dan Mendoyo.

Masing-masing distrik dikepalai seorang punggawa. Jabatan perbekel juga diberlakukan. Perbekel khusus untuk komunitas Islam. Serta komunitas Timur Asing. Hal itu sebagai kondisi daerah yang unik. Dari sudut interaksi dan integrasi. Antar etnik dan antar umat beragama.

Sejak reorganisasi tahun 1882. Nama satu ibukota ditetapkan. Yaitu Singaraja. Singaraja untuk Keresidenan Bali dan Lombok. Namun, aspirasi masyarakat muncul. Muncul di dua daerah afdeling. Pihak Gubernemen menanggapi positif.

Pihak Gubernemen di Batavia menanggapi. Hal itu dibuktikan dengan diterbitkannya. Lembaran Negara (Staatsblad) tersendiri. Lembaran Negara itu diterbitkan. Untuk pembenahan tata pemerintahan. Pembenahan daerah-daerah di Bali. Pihak Gubernemen dan jajaran bawahan. Mendukung aspirasi masyarakat. Menetapkan nama-nama ibukota.

Mereka ingin mengakhiri kebiasaan lama. Kebiasaan menyebut nama ibukota. Dengan nama lebih dari satu. Sejak disetujui, nama ibukota ditetapkan. Ibukota untuk Afdeling Buleleng. Dan untuk Afdeling Jembrana.

Nama Jembrana dan Negara punya arti. Arti yang penting dari sisi historis. Nama-nama itu sudah diwarisi. Dan terukir dalam sejarah. Nama-nama yang diwarisi itu telah dipahatkan. Pada lembaran sejarah di Daerah Jembrana. Sejak digunakan sebagai nama Kraton.

Jembrana dan Negara adalah kota. Kota kerajaan yang bercorak Hinduistik. Jembrana adalah bagian sejarah. Bagian dari delapan kerajaan di Bali. Jembrana sebagai sebuah kerajaan. Ikut mengisi lembaran sejarah. Delapan kerajaan (asta negara) di Bali.

Sejak 1 Juli 1938, Jembrana ditetapkan. Ditetapkan sebagai daerah swapraja. Swapraja ini dikepalai seorang raja. Raja Anak Agung Bagoes Negara memimpin. Memimpin pemerintahan di Jembrana. Beliau memegang tampuk kekuasaan. Selama 29 tahun terus-menerus.

Dua nama, Jembrana dan Negara, tetap ada. Nama itu terpateri dalam sejarah. Periode pendudukan Jepang. Republik Indonesia yang singkat. Hingga kembali ke NKRI.

Jabatan Bupati Kepala Daerah. Pertama kali dijabat oleh Ida Bagus Gede Dosther. Sejak 1959 sampai 1967. Kemudian disusul banyak nama. Ada R. Syafroni, Putu Suasnawa, I Ketut Sirya. Liek Rochadi dan I Gusti Gede Seloka.

Hingga saat ini, gelar bupati tetap ada. Nama Negara sebagai ibukota Jembrana. Tetap dilestarikan. Nama itu menjadi identitas. Identitas yang tak terlupakan. GA/IJN.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here