Jadi Doktor FH Unud ke 164, Agus Samijaya Usung Disertasi Kebijakan Agraria, Minta Negara Hadir Lindungi Petani

0
42
Doktor Agus Samijaya memberikan keterangan pers kepada awak media usai menjalani sidang disertasi di Universitas Udayana. (istimewa).

INFOJEMBRANA.COM- Agus Samijaya berhasil meraih gelar doktor ilmu hukum dari Universitas Udayana. Disertasinya merupakan sebuah kritik terhadap kebijakan agraria di Indonesia. Ia menyerukan perlunya peran negara untuk melindungi nasib petani.

“Petani kita masih tergantung pada ijon dan tengkulak. Sektor perbankan lemah mendukung pertanian. Hal ini harus ditata, negara harus hadir,” ujar Agus Samijaya.

Agus menyebutkan, agenda pembangunan strategis reforma agraria belum berjalan optimal. Saat ini, ada 27 juta jiwa masyarakat miskin di Indonesia yang bekerja sebagai petani. Pemberian aset tanah kepada mereka harus menjadi prioritas.

“Reforma agraria itu sebetulnya arahnya adalah membangun kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kebutuhan. Itu dilakukan oleh negara-negara tetangga kita,” jelasnya.

Penelitiannya juga menyoroti kondisi ekonomi petani. Mereka seperti “hidup segan mati tak mau.” Harga pupuk naik saat musim tanam. Sebaliknya, harga jual hasil panen mereka anjlok.

“Sektor perbankan itu tidak mau membangun pertanian. Petani-petani kita seperti hidup segan mati tak mau karena ketika panen, harga anjlok,” terangnya.

Dalam konteks Bali, Agus memperingatkan ancaman terhadap sistem subak. Sistem irigasi tradisional yang agung itu terancam punah. Hal ini terjadi karena investasi yang tidak terkontrol.

“Jangan sampai sistem subak di Bali yang begitu agung mati. Itu akibat proses investasi yang tidak terkontrol, baik dalam konteks perizinan maupun tata ruang,” tuturnya.

Ia juga mengaitkan masalah ini dengan bencana. Menurutnya, banjir bandang di Denpasar bisa menjadi peringatan bagi pembuat kebijakan. Banjir terjadi karena berkurangnya lahan resapan.

“Bencana banjir di Denpasar kemarin bisa jadi hikmah. Kita harus meneliti, mengapa kota yang tidak pernah banjir, kini diterjang air bah,” ungkapnya.

Agus Samijaya menyelesaikan studi doktoralnya dengan IPK 3,91 dalam empat tahun satu bulan. Ia juga menjabat sebagai Ketua Harian Bidang Hukum MUI Bali. Penghargaan itu diberikan oleh delapan guru besar terkemuka.

“Pentingnya reformasi hukum dan perbankan itu sangat strategis. Ini bisa mensupport dan memperkuat sektor pertanian dalam arti luas,” katanya. GA/IJN.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here