InfoJembrana.com | JEMBRANA – Mainan “gasing penghapus” yang tengah viral di kalangan siswa sekolah dasar di Jembrana kembali memakan korban. Seorang bocah laki-laki berusia empat tahun harus dilarikan ke IGD rumah sakit setelah telapak kakinya tertancap paku payung. Paku ini diduga kuat berasal dari mainan gasing penghapus yang berserakan di area publik.
Kejadian yang menimpa bocah pada Senin 15 September 2025 sore ini bukanlah yang pertama. Menurut penuturan Bagus, ayah korban, saat perban anaknya dibuka, banyak pasien serupa yang juga tertancap paku mainan ini. Hal ini mengindikasikan bahwa dampak negatif dari gasing penghapus sudah terjadi berkali-kali dan meresahkan masyarakat.
Gasing penghapus dibuat dengan menyatukan beberapa penghapus balok dan ditancapkan paku payung di bagian bawahnya. Kreativitas ini memang mendorong anak-anak untuk membuat mainan sendiri. Namun, bahaya mengintai karena paku payung yang mudah lepas dapat melukai siapapun.
Banyaknya anak-anak yang membeli penghapus hanya untuk mainan ini pun menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua. Komang Adnyana, salah satu orang tua siswa SD, mengungkapkan bahwa putranya sering membeli penghapus hanya untuk membuat gasing ini. Ia pun lega karena pihak sekolah sudah melarang mainan berbahaya ini.
“Syukur sekarang di sekolah sudah melarang untuk mainan itu,” terang Komang Adnyana, Rabu 17 September 2025.
Menanggapi fenomena ini, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, mengimbau agar setiap sekolah lebih proaktif mengantisipasi dan melarang peredaran mainan gasing penghapus di lingkungan sekolah. Langkah ini sangat penting untuk melindungi anak-anak dari bahaya dan mencegah terjadinya korban lebih lanjut. CAK/IJN
