INFOJEMBRANA.COM– Jembrana, di sisi barat Pulau Bali, punya desa istimewa. Namanya Desa Perancak. Lokasinya sekitar 10 km di selatan Kota Negara. Desa ini populer sebagai kampung nelayan. Perancak adalah anugerah alam yang lengkap. Ada wisata bahari, hutan bakau, dan sirkuit motorcross. Bahkan kuliner Bedetan Perancak telah mendunia.
Desa ini mendapatkan pengakuan nasional. Juga internasional. Ini karena potensi alamnya. Desa Perancak dianugerahi potensi alam yang melimpah. Dari beberapa unsur, seperti wisata bahari, wisata hutan mangrove, spot sunset, wisata religius, dan kuliner. Semua potensi ini terintegrasi dalam satu desa.
Wisata bahari di Perancak sangat menarik. Mayoritas penduduk adalah nelayan. Beberapa nelayan kini beralih profesi. Mereka menjadi pemandu wisata bahari. “Beberapa nelayan beralih profesi. Mereka kini menjadi tour guide wisata bahari. Untuk mengantar pengunjung mencari spot memancing. Atau bahkan snorkeling,” jelasnya. Mereka membawa pengunjung mencari spot memancing terbaik. Bahkan snorkeling musiman juga bisa dilakukan.
Icon Desa Perancak adalah konservasi penyu. Namanya Kurma Asih. Desa ini jadi lokasi peneluran penyu betina. Kurma Asih menjadi wadah pelindung. Melindungi satwa langka penyu ini. Mulai dari peneluran sampai pelepasliaran tukik. “Kurma Asih menjadi wadah untuk melindungi satwa langka penyu. Baik dari peneluran sampai ke pelepasliaran tukik,” tambahnya. Upaya konservasi ini sangat penting.
Selain itu, ada wisata hutan bakau. Melalui dana CSR Kelautan. Desa Perancak punya tracking mangrove. Jalur ini dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Cocok untuk keluarga. Banyak spot foto menarik. Desa Perancak dianugerahi dengan tracking mangrove. Tracking ini bisa dimanfaatkan keluarga. Untuk menikmati beberapa spot foto yang ada.
Perancak juga punya sirkuit. Sirkuit ini untuk olahraga motor. Ada motocross, rally sprint, dan grasstrack. Juga ada roadrace. Sirkuit ini menambah daya tarik. Untuk para pecinta otomotif. Wisata olahraga di Jembrana semakin beragam.
Potensi Wisata Religi yang Kuat
Bali dikenal dengan adat istiadat Hindu. Desa Perancak juga punya potensi religi. Potensinya tidak kalah dari desa lain. Ada Pura Gede Perancak. Pura ini termasuk pura Dang Kahyangan. Pura suci bagi masyarakat Perancak. Ada juga Situs Sumur Bajo. Situs ini kaya akan sejarah.
Ada juga atraksi Hindu lainnya. Seperti Tari Tarian Wayang Uwong. Serta kesenian Tari Jegog Jembrana. Tarian dan kesenian ini unik. Semua dapat dinikmati di sini. “Pura Gede Perancak dan Situs Sumur Bajo, bahkan Wayang Uwong. Jembrana punya potensi wisata religi. Potensi yang tidak kalah dari desa lain,” katanya.
Kuliner Khas yang Menggugah Selera
Berbekal masakan khas Desa Perancak. Para pelaku UMKM memanfaatkan potensi. Warisan kuliner yang turun temurun. Mereka membangun lesehan dan warung. Banyak juga yang berjualan online. Mereka memasarkan kuliner khas. “Pelaku UMKM memanfaatkan potensi. Warisan kuliner yang turun-temurun. Beberapa ada yang membangun lesehan. Bahkan ada juga memanfaatkan aplikasi E-Commercial. Semua untuk berjualan,” jelasnya.
Kuliner yang paling terkenal adalah Bedetan Perancak. Bedetan ini sudah mendunia. Sudah dikirim ke Turki dan Rusia. Ada juga kuliner lain. Seperti Ikan Panggang Khas Perancak. Atau Sup (Pindang Perancak). Dan Pesan Be Perancak. Rasanya sangat lezat. “Bedetan Perancak sudah masuk kancah internasional. Bahkan sudah dikirim ke Turki dan Rusia. Ada juga kuliner khas lainnya seperti Pindang,” tambahnya.
Perpaduan Lengkap dalam Satu Desa
Desa Perancak adalah satu-satunya desa. Yang dianugerahi potensi alam lengkap. Dari unsur bahari hingga hutan. Ada akomodasi, rekreasi, dan religi. Semua menyatu dalam satu desa. Konservasi Penyu Kurma Asih. Observasi Hutan Mangrove yang menawan. Serta Lesehan Desa Perancak. Semuanya adalah bagian dari desa ini.
Pura Gede Perancak dan Situs Sumur Bajo. Sirkuit Desa Perancak untuk olahraga. Wisata Bahari dan Sunset Point. Serta atraksi adat Perancak musiman. Semua menjadikan desa ini unik. Tidak ada desa lain yang sebanding. Perancak adalah perpaduan harmonis. GA/IJN.
