Diduga Sakit, Pria Bangkalan Meninggal di Atas Kapal

0
324
Petugas mengevakuasi korban meninggal dunia di atas kapal KMP Bontang Express 2, menggunakan ambulance, Senin 4 Agustus 2025. Sumber foto : istimewa/IJN.

InfoJembrana.com | JEMBRANA – Seorang penumpang kapal KMP Bontang Express 2, Syahroni (55), warga Bangkalan, Jawa Timur, dinyatakan meninggal dunia saat kapal dalam perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada Senin, 4 Agustus 2025 dini hari. Nakhoda kapal memutuskan untuk putar balik ke Pelabuhan Gilimanuk agar korban bisa segera ditangani.

Saat dikonfirmasi Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Gilimanuk, Letda Laut (P) Bayu Primanto, menjelaskan bahwa sekitar pukul 02.20 WITA, salah seorang penumpang menginformasikan adanya seorang pria yang pingsan di atas kapal sesaat setelah KMP Bontang Express 2 olah gerak meninggalkan Dermaga MB 2 Gilimanuk.

“Pihak kapal langsung menginformasikan kepada LPS (Lokal Port Service) yang ada di pelabuhan untuk menyiapkan ambulans,” ujar Letda Bayu, Senin pagi.

Korban, yang diketahui bernama Syahroni, merupakan penumpang bus Titian Mas jurusan Jawa-Bali dengan nomor polisi EA 7526 A. Berdasarkan keterangan anaknya, Hamzah (23), korban sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan di Sumbawa dan mengeluhkan sakit sesak napas yang kambuh. Ia pun disarankan mandornya untuk pulang kampung.

Pada Minggu, 3 Agustus 2025, sekitar pukul 04.00 WITA, Syahroni dan anaknya berangkat dari Sumbawa menggunakan bus yang sama. Saat tiba di Pelabuhan Gilimanuk, setelah bus naik ke KMP Bontang Express 2, Syahroni pergi ke kamar mandi.

“Korban hendak buang air besar, lalu setelah itu dia lemas dan pingsan. Kejadian ini dilaporkan ke ABK kapal,” jelasnya.

Mendengar laporan tersebut, Nakhoda kapal KMP Bontang Express 2, Nafiul Anam, mengambil tindakan cepat. Kapal yang baru saja berangkat langsung berputar haluan kembali ke Dermaga MB 2 Gilimanuk. Selama perjalanan kembali, petugas kapal memberikan oksigen portabel sebagai pertolongan pertama.

Setibanya di pelabuhan sekitar pukul 02.30 WITA, Syahroni langsung diperiksa oleh petugas Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) Denpasar. “Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban dinyatakan sudah meninggal dunia karena denyut nadi tidak teraba dan tanda-tanda vital tidak terukur,” pungkasnya.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol Arya Agung Arjana Putra, membenarkan kejadian tersebut. Pihak keluarga, yang diwakili oleh anaknya, telah menerima kepergian korban. Jenazah Syahroni kemudian dibawa kembali ke Banyuwangi untuk dimakamkan di Desa Gombeng Sari.

“Pada pkl 06.30 wita, korban diberangkatkan dengan menggunakan kendaraan DK 1481 KA, dengan menaiki Kapal KMP Trisila Bakti di Dermaga MB 2,” pungkasnya. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here