
INFOJEMBRANA.COM– Negaroa atau negara terletak di jantung kabupaten Jembrana. Negaroa atau Jembrana punya segudang keunikan. Tak hanya alam dan budayanya. Jembrana juga kaya akan kuliner tradisional. Salah satunya adalah kue yang istimewa. Namanya Jaje Bendu. Kue ini sangat populer di sisi barat Pulau Dewata.
Jaje Bendu adalah kue tradisional khas Jembrana. Ia terbuat dari tepung ketan yang lembut. Isiannya parutan kelapa dan gula merah. Rasanya gurih manis dan sangat kenyal. Jaje Bendu dibungkus dengan daun pisang. Aroma daun pisang menambah selera.
Kisah di Balik Kenyalnya Jaje Bendu
Jaje Bendu bukan sekadar makanan. Ia punya tempat penting dalam tradisi. Sering disajikan dalam upacara adat. Juga dalam acara-acara resmi desa. Kehadirannya selalu dinanti. Ia menjadi suguhan istimewa. Jaje Bendu adalah simbol kebersamaan.
Asal-usul Jaje Bendu tidak begitu jelas. Namun, kue ini sudah ada sejak lama. Dibuat turun-temurun oleh nenek moyang. Resepnya dijaga dengan baik. Dari generasi ke generasi. Jaje Bendu adalah warisan rasa.
Bahan Sederhana, Cita Rasa Memukau
Rahasia kelezatan Jaje Bendu ada pada bahannya. Semua bahan sangat sederhana. Namun, diolah dengan cermat.
- Tepung Ketan: Ini bahan utama kue. Membuat teksturnya jadi kenyal.
- Parutan Kelapa: Memberi rasa gurih yang khas. Kelapa segar selalu jadi pilihan.
- Gula Merah (Unti): Ini isian manisnya. Gula merah dicampur kelapa parut. Menjadi adonan legit dan harum.
- Daun Pisang: Pembungkus alami Jaje Bendu. Menjaga kelembapan kue tetap baik. Memberi aroma harum yang alami.
Proses pembuatannya juga tradisional. Tepung ketan diuleni hingga kalis. Kemudian dibentuk dan diisi unti. Lalu dibungkus rapi dengan daun pisang. Dikukus hingga matang sempurna. Setiap tahap dilakukan dengan hati-hati. Menghasilkan kue yang berkualitas.
Bentuk Khas dan Rasa yang Menggoda
Jaje Bendu punya bentuk unik. Umumnya berbentuk silinder atau lonjong. Mirip dengan lemper, tapi lebih ramping. Bentuk ini mudah dikenali. Membuat Jaje Bendu mudah dinikmati.
Rasanya sungguh menggoda selera. Ada kombinasi rasa gurih dari kelapa. Berpadu manisnya gula merah yang legit. Teksturnya kenyal saat digigit. Sensasi ini membuat ketagihan. Satu Jaje Bendu tak akan cukup. Anda pasti ingin nambah lagi.
Fungsi Jaje Bendu dalam Masyarakat
Jaje Bendu memiliki peran penting. Ia sering ada dalam upacara keagamaan. Menjadi sesajen atau persembahan. Di acara adat juga selalu hadir. Menjadi suguhan untuk tamu. Dalam berbagai kesempatan penting.
Kue ini mencerminkan keramahan Jembrana. Ia adalah wujud penghormatan. Kepada tamu atau leluhur. Jaje Bendu menyatukan orang. Dalam suasana kebersamaan.
Penyajian dan Ketahanan Kue
Jaje Bendu disajikan dalam daun pisang. Pembungkus ini bukan cuma hiasan. Ia menjaga tekstur kue tetap kenyal. Juga mempertahankan kelembapannya. Aroma daun pisang juga meresap. Menambah kenikmatan saat disantap.
Namun, Jaje Bendu tidak tahan lama. Ia sebaiknya segera dikonsumsi. Karena terbuat dari bahan alami. Tanpa pengawet tambahan. Ini menjamin kesegaran rasanya. Jadi, belilah secukupnya saja. Atau habiskan segera setelah dibeli.
Popularitas dan Varian Rasa
Jaje Bendu sangat populer di Jembrana. Wisatawan sering mencarinya. Sebagai oleh-oleh khas daerah. Kue ini mudah ditemukan. Di pasar tradisional atau toko kue. Banyak penjual yang membuat sendiri.
Ada juga varian rasa yang menarik.
- Original (Putih): Ini adalah rasa klasik. Dengan warna alami tepung ketan.
- Pandan (Hijau): Menggunakan ekstrak daun pandan. Memberi warna hijau dan aroma harum.
- Ubi Ungu (Ungu): Terbuat dari ubi ungu asli. Memberi warna cantik dan rasa unik.
Varian ini menambah daya tarik Jaje Bendu. Memberi pilihan bagi pecinta kue. Semua varian punya rasa lezat. Cocok untuk semua lidah.
Jaje Bendu adalah lebih dari sekadar kue. Ia adalah warisan budaya Jembrana. Simbol keramahan dan kebersamaan. Setiap gigitannya punya cerita. Jika Anda berkunjung ke Jembrana. Jangan lewatkan Jaje Bendu ini. Rasakan sendiri manisnya tradisi. GA/IJN.