
InfoJembrana.com | JEMBRANA – Selama dua pekan pelaksanaan Operasi Patuh Agung 2025 yang berlangsung dari 14 hingga 27 Juli 2025, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Jembrana mencatatkan 19 kejadian, dengan empat korban meninggal dunia.
Kasat Lantas Polres Jembrana, IPTU Aldri Setiawan, dikonfirmasi Senin 28 Juli 2025, menjelaskan bahwa dari total 19 kecelakaan, 7 di antaranya merupakan kecelakaan tunggal (Out of Control/OC) dan 12 lainnya adalah kecelakaan tabrakan.
Ironisnya, dari 4 korban meninggal dunia, 2 korban berasal dari kecelakaan tunggal dan 2 korban lainnya akibat tabrakan. Selain korban jiwa, tercatat pula 26 korban luka ringan. Total kerugian material akibat insiden ini mencapai Rp35.950.000.
“Memang saat Operasi Patuh ini selesai, kami melihat adanya peningkatan dalam hal jumlah laka lantas yang terjadi, terutama korban meninggal dunia yang berjumlah 4 orang,” ujar IPTU Aldri.
Ia menambahkan bahwa mayoritas korban meninggal dunia adalah pejalan kaki.
Merespons fakta tersebut, Satlantas Polres Jembrana kini menggencarkan sosialisasi bersama Bhabinkamtibmas dan kepala desa di wilayah rawan kecelakaan. Imbauan difokuskan kepada warga, khususnya pengendara yang sudah lanjut usia, agar lebih berhati-hati saat menyeberang jalan.
“Pada saat menyeberang jalan, perlu perhatian semua pengendara untuk lebih memperhatikan dan memberi prioritas bagi pejalan kaki, terutama para lansia,” tegas IPTU Aldri.
Selain penanganan kecelakaan, Operasi Patuh Agung 2025 juga mencatat total 830 pelanggaran lalu lintas. Sebanyak 420 pelanggar dikenakan tilang elektronik (ETLE), didominasi oleh pelanggaran sabuk keselamatan (336 kasus) dan tidak menggunakan helm (84 kasus).
Sementara itu, 120 pelanggar ditilang secara manual, dengan pelanggaran melawan arus (11), tidak menggunakan helm (50), TNKB (35), dan kelengkapan kendaraan (24). Sebanyak 290 pelanggar lainnya hanya diberikan teguran.
Meskipun Operasi Patuh Agung 2025 telah berakhir, Satlantas Polres Jembrana memastikan bahwa patroli dan penindakan rutin terhadap pelanggaran lalu lintas akan terus dilakukan.
“Setelah Ops Patuh Agung ini, untuk patroli rutinitas dalam penindakan, kami tetap melakukan penindakan dan sosialisasi. Namun, kegiatan tidak terpusat seperti saat Ops Patuh Agung kemarin. Sifatnya tetap kegiatan patroli rutinitas setiap hari dan penindakan tetap kami lakukan apabila ditemukan pelanggaran oleh pengendara,” tutup IPTU Aldri. CAK/IJN