Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya Dihentikan, 49 Korban Ditemukan

0
121
Operasi pencarian pada hari terakhir dari perpanjangan tujuh hari oleh tim SAR gabungan wilayah, yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jembrana, TNI AL, Polairud dan Brimob, melakukan penyisiran di laut dengan fokus ke wilayah perairan Selat Bali bagian selatan, Senin 21 Juli 2025. Sumber foto : istimewa /IJN.

InfoJembrana.com | BANYUWANGI – Operasi pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali resmi ditutup pada Senin 21 Juli 2025 sore. Keputusan ini diambil setelah enam hari terakhir tim SAR gabungan tidak menemukan penambahan korban. Hingga penutupan operasi, total 49 korban telah ditemukan, terdiri dari 30 korban selamat dan 19 korban meninggal dunia.

Penutupan operasi SAR kewilayahan ini dilaksanakan melalui rapat daring via Zoom meeting, dipimpin langsung oleh Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit P.H. Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor ASDP Ketapang Banyuwangi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan.

Dalam pernyataannya, Nanang Sigit P.H. menegaskan bahwa penutupan operasi SAR sudah sesuai aturan, mengingat tidak adanya penemuan korban baru dalam enam hari terakhir. Namun, ia menambahkan, jika di kemudian hari ditemukan kembali korban, operasi SAR tidak menutup kemungkinan akan dibuka kembali.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi SAR ini. Semua aset dan satuan SAR akan dikembalikan ke tugas pokok dan fungsi masing-masing,” ujar Nanang Sigit P.H.

Sebagai tanda resmi penutupan, Berita Acara kesepakatan penutupan operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya ditandatangani oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya, General Manager ASDP Ketapang, Kepala KSOP Tanjungwangi, Kepala BMKG Banyuwangi, dan Kepala Cabang PT Raputra Jaya.

General Manager ASDP Ketapang, Yannes Kurniawan, dalam kesempatan itu menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh korban. Ia juga menyoroti pentingnya manifest kapal sebagai tanggung jawab nakhoda, dan menegaskan bahwa data manifest yang sebenarnya adalah wewenang PT Raputra Jaya selaku pemilik KMP Tunu Pratama Jaya.

Senada, Kepala KSOP Tanjungwangi, Capt. Purgana, juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak dan berbelasungkawa atas musibah ini. “Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran agar tidak terulang kembali di masa mendatang,” ujarnya.

Sementara, operasi pencarian pada hari terakhir dari perpanjangan tujuh hari oleh tim SAR gabungan wilayah, yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jembrana, TNI AL, Polairud dan Brimob, melakukan penyisiran di laut dengan fokus ke wilayah perairan Selat Bali bagian selatan.

”Pencarian kemarin, tim gabungan menyusuri laut dan darat, dengan hasil nihil. Operasi SAR resmi ditutup,” ujar Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Gilimanuk Letda Laut (P) Bayu Primanto, Selasa 22 Juli 2025.

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) pukul 23.05 WIB. Kapal yang bertolak dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk ini dilaporkan mengalami mati mesin atau black out sekitar pukul 00.19 WITA. Tak lama kemudian, pada pukul 00.22 WITA, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan.

Data awal manifest kapal mencatat 53 penumpang dan 12 ABK, serta 22 unit kendaraan. Meski operasi SAR telah ditutup, pencarian yang berlangsung selama 20 hari, termasuk tiga kali perpanjangan, berhasil menemukan 49 korban. Dari 19 korban meninggal, empat di antaranya masih belum teridentifikasi. Jika mengacu pada data manifest, masih ada 16 orang yang belum ditemukan. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here