
InfoJembrana.com | JEMBRANA – Dugaan penyakit mulut dan kuku (PMK) mencuat setelah sejumlah ternak sapi milik warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana dilaporkan mati. Kejadian ini membuat tim Medikvet Mendoyo bergerak cepat melakukan pengecekan di lokasi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta, membenarkan kejadian tersebut pada Selasa 22 Juli 2025. Ia mengungkapkan, beberapa sapi yang mati dicurigai terjangkit PMK setelah sebelumnya menunjukkan gejala sakit.
Informasi awal mengenai ternak sapi dan kerbau yang sakit di Banjar Pasar, Desa Yehembang, diterima petugas pada Jumat 18 Juli 2025 malam. Keesokan harinya, tim menindaklanjuti laporan tersebut dan menemukan ternak sapi dengan gejala nafsu makan menurun dan luka pada lubang hidung. Meskipun ternak tersebut telah mendapatkan pengobatan, kondisinya memburuk.
Petugas menyarankan kelanjutan pengobatan dan penyemprotan disinfektan di lingkungan kandang. Sugiarta menjelaskan, ada tiga ekor ternak warga yang mati. Yakni satu ekor sapi indukan, satu ekor sapi anakan, dan satu ekor kerbau. “Setelah menerima laporan, kami langsung tindaklanjuti ke lokasi,” kata Sugiarta. Sayangnya, bangkai ternak tidak dapat diperiksa karena sudah dipindahkan oleh warga.
Menurut keterangan pemilik ternak, hewan yang sakit juga menunjukkan gejala tidak mau makan dan keluar busa dari mulut. Saat ini, pihak dinas telah melakukan pelayanan kesehatan dengan memberikan vitamin dan penyemprotan disinfektan di area sekitar, serta obat pengusir lalat. Dari 48 ekor ternak sapi dan kerbau di lokasi tersebut, tiga di antaranya telah mati.
Meskipun ada ternak yang sakit, kondisinya dilaporkan mulai membaik. Sebagai langkah antisipasi dan pencegahan, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana berencana melaksanakan vaksinasi PMK di sekitar lokasi mulai awal bulan depan.
Peternak juga diimbau untuk selalu memperhatikan kesehatan hewan ternak mereka, menjaga kebersihan kandang, dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala guna mengantisipasi penularan penyakit. CAK/IJN