Monumen dan Puri di Jembrana, Saksi Bisu Kejayaan Bali Barat

0
9
Ilustrasi monumen perjuangan di Jembrana.

INFOJEMBARANA.COM- Jembrana, sebuah kabupaten di ujung barat Pulau Bali, seringkali identik dengan keindahan alamnya. Namun, di balik pesona itu, Jembrana menyimpan banyak cerita. Monumen dan bangunan tua berdiri kokoh. Mereka menjadi saksi bisu masa lalu yang kaya.

Sejarah Jembrana sangatlah panjang. Itu dimulai dari perjuangan kemerdekaan. Hingga jejak berdirinya kerajaan-kerajaan kuno.

Arsitektur bangunannya pun beragam. Itu mencerminkan berbagai pengaruh masuk. Termasuk gaya kolonial Belanda.

Mari kita mulai dengan Monumen Peh. Monumen ini punya makna besar. Itu dibangun untuk mengenang peristiwa penting.

Pasukan Markadi bergabung dengan pasukan Jembrana. Itu terjadi pada April 1946. Sebuah momen persatuan kuat.

Pertempuran sengit terjadi di sana. Melawan penjajah yang mencoba menguasai. Monumen ini menjadi pengingat abadi.

Monumen Peh terletak di Dusun Peh. Tepatnya di Desa Manistutu. Kecamatan Melaya menjadi lokasinya.

Selanjutnya, kita beranjak ke Puri Agung Negara. Bangunan ini punya nilai sejarah tinggi. Itu menelusuri jejak berdirinya Kota Negara.

Sentuhan arsitektur kolonial Belanda sangat kentara. Ini memberi nuansa megah pada puri. Sebuah perpaduan arsitektur yang unik.

Dulunya, puri ini merupakan kediaman penting. Itu milik Anak Agung Bagus Sutedja. Beliau adalah Gubernur Bali pertama.

Banyak keputusan penting lahir di sana. Pada masa awal pemerintahan Bali modern. Puri ini jadi pusat kekuasaan.

Berikutnya, Gereja Kristen Protestan di Bali. Tepatnya di Desa Blimbingsari. Gereja ini memiliki keunikan luar biasa.

Arsitekturnya menyerupai pura Bali. Ini sangat berbeda dari gereja pada umumnya. Sebuah akulturasi budaya yang indah.

Dulunya, gereja ini dikenal dengan sebutan unik. Masyarakat setempat menyebutnya “Pura Gereja”. Menggambarkan bentuk bangunannya.

Gereja ini juga salah satu tertua di Bali. Sekaligus menjadi yang terunik. Warisan budaya yang patut dijaga bersama.

Selain ketiga bangunan ini, Jembrana punya banyak lagi. Monumen lain yang jadi saksi perjuangan. Membawa kita kembali ke masa lalu.

Ada Monumen Operasi Lintas Laut. Mengingat perjuangan lewat jalur laut. Itu menjaga kemerdekaan negeri ini.

Juga Monumen Candikusuma yang bersejarah. Serta Monumen Perang Sangkur yang heroik. Setiap nama menyimpan kisahnya sendiri.

Banyak dari monumen ini dapat dikunjungi gratis. Termasuk Puri Agung Negara yang megah. Pengunjung bisa berdonasi sukarela.

Ini memberikan kesempatan luas. Bagi wisatawan mendalami sejarah Jembrana. Mereka mendapat pengalaman berharga.

Pemerintah daerah juga terus berupaya. Melestarikan dan mempromosikan situs-situs ini. Agar dikenal luas oleh masyarakat.

Mereka ingin sejarah tetap hidup. Itu ada di hati masyarakat dan wisatawan. Menjadi kebanggaan Jembrana.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Jembrana, jangan hanya menikmati pantainya. Luangkan waktu untuk menelusuri. Menguak jejak sejarah yang terukir. Di setiap sudut monumen dan bangunan bersejarah yang ada di Jembrana. (GA/IJN).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here