Kisah Situs Purbakala Gilimanuk, Jejak Leluhur di Ujung Barat Bali

0
9
Salah satu situs yang ada di Museum Purbakala Gilimanuk/ ss ig @sejarahbali

INFOJEMBRANA.COM– Gilimanuk, nama ini seringkali identik dengan pelabuhan. Namun, di balik hiruk pikuk penyeberangan, Gilimanuk menyimpan rahasia masa lalu. Sebuah situs purbakala tersembunyi. Tempat ini menjadi jendela melihat kehidupan nenek moyang kita.

“Situs ini adalah harta karun sejarah. Ini bukti kuat keberadaan manusia purba di Bali,” cetus Prof. DR. R. Soejono, salah satu peneliti awal situs ini.

Situs Purbakala Gilimanuk ditemukan pada tahun 1962. Penemuan ini mengejutkan banyak pihak. Penelitian awal segera dilakukan.

Prof. DR. R. Soejono dan Prof. DR. T. Jacob memulai penelitian. Itu terjadi pada tahun 1963. Mereka menggali lebih dalam misteri situs ini.

“Ketika pertama kali ditemukan. Kami tahu ini penemuan besar. Sangat penting bagi sejarah Bali,” ujar Prof. DR. T. Jacob.

Hasil penelitian awal sangatlah mencengangkan. Mereka menemukan ratusan rangka manusia. Ciri-cirinya ras Mongoloid.

Rangka-rangka ini diperkirakan hidup. Mereka hidup pada akhir masa prasejarah. Ini menunjukkan Gilimanuk sudah dihuni ribuan tahun lalu.

“Rangka-rangka ini adalah bukti nyata. Ada peradaban kuno di Gilimanuk. Sangat luar biasa,” jelas Prof. DR. R. Soejono.

Di dalam kubur, ditemukan berbagai benda arkeologis. Termasuk rangka manusia yang utuh. Ada juga bekal kubur menyertainya.

Benda-benda ini sangat beragam. Ada gerabah, alat batu, dan perhiasan. Semua memberi petunjuk tentang kehidupan mereka.

“Benda-benda bekal kubur itu penting. Kita bisa tahu kebiasaan dan kepercayaan mereka,” kata Prof. DR. T. Jacob.

Tes radiocarbon dating telah dilakukan. Hasilnya menunjukkan situs ini dihuni manusia purba. Umurnya ribuan tahun.

Ini memperkuat dugaan para ahli. Gilimanuk memang rumah bagi manusia prasejarah. Sebuah fakta sejarah yang menakjubkan.

“Tes radiocarbon memastikan usia situs ini. Sangat kuno dan berharga,” ucap Prof. DR. R. Soejono.

Signifikansi sejarah situs ini sangatlah besar. Penemuan ini memberikan bukti kuat. Manusia purba pernah hidup di Gilimanuk.

Data dari situs ini sangat berharga. Memberi wawasan tentang kehidupan prasejarah. Juga budaya dan tradisi masyarakat Bali kuno.

“Kita bisa membayangkan kehidupan mereka. Cara berburu, berinteraksi, dan upacara adatnya,” tambah Prof. DR. T. Jacob.

Temuan ini memungkinkan peneliti mempelajari evolusi manusia. Juga penyebaran ras di wilayah tersebut. Sebuah studi yang luas.

Ini melengkapi kepingan sejarah manusia. Bagaimana mereka bermigrasi dan berkembang. Hingga membentuk populasi saat ini.

“Situs ini kunci memahami. Bagaimana manusia purba menyebar ke seluruh Nusantara,” ujar Prof. DR. R. Soejono.

Pemerintah Kabupaten Jembrana sangat peduli. Mereka melakukan upaya konservasi. Untuk menjaga kelestarian situs.

Sebuah museum didirikan pada 1993/1994. Namanya Museum Manusia Prasejarah Gilimanuk. Tujuannya merawat temuan.

“Museum ini didirikan sebagai rumah. Rumah bagi artefak-artefak berharga ini,” kata perwakilan Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Museum ini punya beberapa fungsi penting. Mempublikasikan hasil temuan situs. Memberi informasi kepada masyarakat.

Tentang sejarah Gilimanuk yang kaya. Serta warisan budaya yang tak ternilai. Edukasi menjadi fokus utama.

“Kami ingin masyarakat belajar. Belajar dari jejak leluhur kita,” jelas pihak museum.

Selain itu, museum berfungsi sebagai pusat penelitian. Juga pelestarian benda-benda arkeologi. Dari situs itu sendiri.

Para peneliti dapat terus bekerja di sana. Memastikan artefak terawat baik. Untuk generasi mendatang.

“Museum ini juga fasilitas penelitian. Memungkinkan studi lanjutan terus dilakukan,” tambah perwakilan Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Situs Purbakala Gilimanuk juga berpotensi. Menjadi daya tarik wisata di Jembrana. Mengembangkan sektor pariwisata daerah.

Pemerintah berencana memperbarui situs ini. Meningkatkan pelestarian dan pemanfaatannya. Agar lebih banyak orang berkunjung.

“Kami akan terus mengembangkan situs ini. Agar lebih menarik bagi wisatawan,” ujar Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Dengan segala upaya ini, Situs Purbakala Gilimanuk tidak hanya menjadi catatan sejarah. Tapi juga simbol penting. Betapa kayanya warisan yang kita miliki di ujung barat Pulau Dewata. Sebuah kisah tentang jejak manusia ribuan tahun lalu di Gilimanuk. (GA/IJN).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here