
InfoJembrana.com | DENPASAR – Proses evakuasi seorang anak buah kapal (ABK) MV. GH Alize, Nibin Kizhakkeveetil (31), asal India, berlangsung dramatis dan memakan waktu berjam-jam pada Minggu malam 20 Juli 2025, hingga dini hari Senin 21 Juli 2025. Korban yang mengalami remuk pergelangan tangan kiri akibat terjepit mesin berhasil diselamatkan tim SAR gabungan, meski harus berjuang melawan gelombang tinggi hingga 4 meter.
Kecelakaan kerja yang menimpa Nibin terjadi sekitar pukul 10.10 WITA. Namun, permohonan bantuan evakuasi baru diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) pada pukul 21.45 WITA dari agen kapal Llyoyd Benoa.
“Mereka menghubungi dokter baru malam harinya, kurang lebih pukul 19.40 WITA,” jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, dalam keterangan tertulisnya, Senin 21 Juli 2025.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari tujuh personel segera diberangkatkan menuju Pelabuhan Benoa untuk menjemput korban menggunakan RIB (Rigid Inflatable Boat). Titik penjemputan disepakati pada koordinat 8°45’25.72″S – 115°14’21.64″E.
Proses pemindahan korban dari kapal MV. GH Alize ke RIB menjadi tantangan utama. Dengan kondisi gelombang yang berkisar 1 hingga 4 meter, tim harus bekerja ekstra hati-hati. Meskipun tim SAR berhasil menjangkau kapal pada pukul 23.50 WITA, transfer korban tidak dapat dilakukan dengan mudah.
“Transfer korban dari atas kapal menggunakan crane, net, dan tandu yang diturunkan perlahan, sementara tim berupaya menjangkau tali pada tandu, selanjutnya ditarik dan dinaikkan ke atas RIB,” terang Sidakarya.
Kesulitan yang disebabkan oleh gelombang tinggi membuat proses ini memakan waktu cukup lama. Penurunan korban baru selesai dilakukan pada dini hari, Senin 21 Juli 2025, sekitar pukul 01.32 WITA. Setelah itu, RIB 02 Denpasar langsung bertolak menuju Pelabuhan Benoa dan bersandar sekitar 20 menit kemudian.
Korban yang berhasil dievakuasi kemudian diserahkan kepada pihak agen kapal untuk segera dilarikan ke Rumah Sakit Siloam menggunakan ambulans BBKK Denpasar Pos Pelabuhan Laut Benoa.
Proses evakuasi yang menantang ini melibatkan berbagai unsur SAR gabungan, antara lain Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, KSOP Benoa, Disnav Benoa, TNI AL, BBKK Denpasar Pos Pelabuhan Laut Benoa, Ditpolairud Polda Bali, Polsek Kawasan Benoa, dan pihak agen kapal. CAK/IJN