JEMBRANA, (IJN) – Pencarian nahkoda KMP Tunu Pratama Jaya, Agus Slamet, masih terus dilakukan hingga Sabtu 5 Juli 2025, setelah kapal tersebut tenggelam di Selat Bali pada Kamis 3 Juli 2025 dini hari. Tim SAR gabungan masih berjibaku menyisir area perairan untuk menemukan korban.
Sementara total korban selamat sebanyak 30 orang. Sebelumnya disebutkan 29 orang, karena satu orang korban selamat bernama Wahyudi, alias Sinyo, dikonfimasi selamat pada Jumat 4 Juli 2025 sore. Padahal, Wahyudi sejatinya berhasil diselamatkan oleh nelayan bersama korban lainnya pada Kamis pagi dan sempat dibawa ke Pantai Pebuahan.
“Sebelumnya korban selamat berjumlah 29, ada 1 korban yang terkonfirmasi hari ini bernama Wahyudi/ Sinyo,” jelas Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Gilimanuk, Letda Laut (P) Bayu Primanto, saat dikonfirmasi Jumat sore 4 Juli 2025. Sehingga total 30 orang korban selamat.
Terpisah, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati beserta tim Dokkes Polres Jembrana, saat mendengar informasi korban selamat langsung mengunjungi Wahyudi di Pengambengan pada Jumat malam. Wahyudi langsung menjalani pemeriksaan medis.
Kepala Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Jembrana, Aiptu I Gusti Bagus Adi Sadnyana Putra, pada Sabtu 5 Juli 2025 pagi memastikan kondisi Wahyudi sehat. “Kondisinya normal. Namun kami berikan vitamin dan obat-obatan,” jelas Adi Sadnyana.
AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam melindungi dan mengayomi masyarakat. “Kami memastikan penanganan dan pemulihan korban berjalan optimal. Kepada keluarga, kami harapkan agar berkoordinasi dengan Polsek atau Polres Jembrana jika Bapak Wahyudi akan kembali ke Banyuwangi,” harap Kadek Citra.
Hingga saat ini, total korban selamat dari insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya tercatat 30 orang, sementara 6 orang dinyatakan meninggal dunia. CAK/IJN
