
JEMBRANA, (IJN) – Suasana haru menyelimuti proses pemulangan jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Ketapang-Banyuwangi dari Rumah Sakit Umum (RSU) Negara, Kamis 3 Juli 2025 malam. Dari enam jenazah yang diberangkatkan, sebuah pemandangan pilu menarik perhatian. Jenazah ibu dan anak balitanya diangkut dalam satu mobil ambulans.
“Enam Jenazah sudah diberangkatkan ke Jawa. Ibu dan anak kandung dalam satu ambulance,” jelas Direktur RSU Negara, dr. Ni Putu Eka Indrawati, Jumat 4 Juli 2025.
Kedua jenazah Ibu dan anak ini ditemukan terpisah. Ibunya Fitri April Lestari (33) diketemukan nelayan di perairan pantai Pebuahan, sekitar pukul 13.30 wita. Sementara putranya, Afnan Aqiel Mustafa (3), di perairan Pantai Pengambengan, sekitar pukul 16.50 wita.
“Anaknya (alm) tiba sore di RSU negara,” ungkapnya.
Terpisah, Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Gilimanuk, Letda Laut (P) Bayu Primanto, yang memantau yang memantau kedatangan ambulance di Gilimanuk, menjelaskan bahwa proses pemulangan berlangsung dari pukul 18.25 hingga 20.10 WITA. Total enam jenazah dievakuasi menggunakan lima unit ambulans menuju Banyuwangi.
Salah satu ambulans Evalia RPA Denpasar DK 1761 AAY membawa jenazah Fitri April Lestari (33) dan putranya, Afnan Aqiel Mustafa (3). Keduanya akan dipulangkan ke Dusun Simbar 1, Kelurahan Tampo, Banyuwangi. Momen ini menjadi sorotan karena keduanya adalah korban ibu dan anak yang ditemukan meninggal dunia bersamaan.
Selain Fitri dan Afnan, ambulans lain juga membawa jenazah Elok Rumantini (34), Anang Suryono (59), dan Eko Sastriyo (51). Sementara itu, satu jenazah atas nama Cahyani (45) dikirim ke RS Banyuwangi untuk mempermudah identifikasi karena belum ada pihak keluarga yang mendampingi.
“Ada pula satu korban selamat, Eka Toniansyah (25), yang ikut dalam rombongan ambulans tersebut,” jelasnya.
Seluruh ambulans yang mengangkut jenazah tiba di Pelabuhan Gilimanuk pukul 19.05 WITA untuk serah terima. Sekitar pukul 20.10 WITA, kelima ambulans itu melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang menggunakan KMP Jambo VI melalui dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, mengantar para korban kembali ke kampung halaman mereka. CAK/IJN