Antisipasi Lonjakan Penumpang, KMP Portlink VII Perkuat Lintas Ketapang-Gilimanuk

0
62
Suasana antrean di areal parkir dalam pelabuhan Gilimanuk saat terjadi penutupan sementara aktifitas penyeberangan akibat gelombang tinggi pada Rabu malam 25 Juni 2025. Sumber foto : istimewa /IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Menghadapi lonjakan arus kendaraan jelang libur panjang sekolah dan peringatan 1 Muharam, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang mengambil langkah antisipatif dengan menyiapkan 31 armada kapal. Bahkan, KMP Portlink VII yang berkapasitas besar akan dioperasikan secara permanen untuk melayani rute Ketapang-Gilimanuk, guna mengantisipasi kepadatan.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yani Andriyanto, menjelaskan bahwa persiapan matang ini dilakukan mengingat potensi peningkatan volume kendaraan. “Untuk hari normal 28 kapal, tapi mengikuti situasi dan kondisi di lapangan, bisa tambah 3 armada kapal besar. Kapal full 31 armada, 3 kapal bantuan,” terangnya, Jumat 27 Juni 2025.

Yang menarik, KMP Portlink VII, kapal yang biasanya menjadi andalan saat puncak arus mudik Lebaran atau Tahun Baru, kini direncanakan untuk beroperasi permanen di lintas Ketapang-Gilimanuk. Yani menambahkan, “Nantinya Portlink VII akan permanen tetap melayani penyeberangan Gilimanuk-Ketapang, namun sekarang masih proses. Dermaga juga semua sudah ready,” katanya. Penambahan kapal berkapasitas besar ini diharapkan mampu mengurai antrean kendaraan secara signifikan.

Selain penambahan armada, PT ASDP juga telah berkoordinasi lintas sektor dengan berbagai pihak, termasuk otoritas pelayaran syahbandar, BPTD Pelabuhan, Posal Gilimanuk, Kepolisian, dan instansi terkait lainnya. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pengaturan lalu lintas di area pelabuhan dan mengantisipasi jika kepadatan meluber hingga ke luar area parkir pelabuhan.

“Kami memprediksi peningkatan arus akan terjadi seiring dengan libur panjang sekolah. Jika sangat padat, koordinasi akan dilakukan untuk memanfaatkan terminal kargo Gilimanuk sebagai area penampungan kendaraan,” jelas Yani.

Yani juga menyoroti tantangan lain yang mungkin timbul, yakni cuaca ekstrem. Ia mencontohkan kejadian pada Rabu (25/6) malam lalu, di mana penyeberangan sempat tertunda sekitar 2 jam lebih akibat ombak tinggi, menyebabkan antrean kendaraan mengular keluar Pelabuhan Gilimanuk.

“Antrean karena peningkatan volume kendaraan besar dan kendaraan penumpang. Karena libur sekolah dan long weekend. Cuaca Kamis malam kemarin juga pengaruh, efek antrean khususnya truk,” pungkasnya.

Dengan berbagai langkah antisipasi ini, diharapkan aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk selama libur panjang sekolah dapat berjalan lancar dan nyaman bagi para pengguna jasa. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here