Film Pendek, Musik Tradisional dan Gitar Solo Garapan Siswa SMANSA Raih Juara di FLS3N Bali 2025

0
1535
Siswa siswi SMANSA raih juara 1 Film Pendek, juara 2 musik tradisional dan juara 3 gitar solo pada FLS3N tingkat Provinsi Bali pada 8–10 Juni 2025 di Hotel Puri Nusa Indah, Denpasar. Sumber Foto : SMANSA/IJN

JEMBRANA, (IJN) – Film pendek berjudul “Ada yang Bisa Saya Bantu?” garapan siswa siswi SMAN 1 Negara (SMANSA) sukses meraih Juara 1 diajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Provinsi Bali pada 8–10 Juni 2025 di Hotel Puri Nusa Indah, Denpasar. Selain garapan Film Pendek, di ajang yang sama, siswa SMANSA juga sukses memperoleh juara 2 musik tradisional dan juara 3 gitar solo.

Film pendek berjudul “Ada yang bisa saya bantu?” ini mengisahkan tentang Cahaya, seorang remaja yang merindukan kakeknya dan menemukan surat wasiat berisi kekhawatiran tentang kesenian Jegog di Jembrana. Berkat bantuan AI, Cahaya berusaha menghidupkan kembali Jegog melalui sebuah pagelaran. Film ini menyampaikan pesan bahwa AI dan kesenian bisa berjalan berdampingan, bukan bertentangan. Salah satu adegan juga menyindir kondisi di mana sanggar Jegog justru lebih dikenal di luar negeri dibanding di daerah asalnya.

Proses pembuatan film ini penuh tantangan. Mulai dari koordinasi tim, penghapusan file video yang tak sengaja, kerusakan alat, hingga proses pengumpulan file yang nyaris terlambat karena render selesai H-1 menit. Namun semangat dan kekompakan tim tak pernah luntur.

“Hebatnya, tak satu pun dari kami sempat terpikir untuk menyerah,” ujar Ronald Ciello selaku Sutradara film pendek itu. Sementara pada kategori musik tradisional, siswa SMANSA1 berhasil jadi juara 2 dengan membawakan dua karya baru yang berjudul “Puja Gayatri” dan “Cag-Cag”. Karya ini memasukkan Sinom Siwagati, sebuah gending khas Jembrana.

“Kami pilih Sinom Siwagati karena sesuai juknis yang mewajibkan unsur kearifan lokal dan lagu ini merupakan identitas khas daerah kami,” jelas I Putu Agus Pranata Giantika selaku guru pembina.

Tantangan besar mereka, ketika mempersiapkan karya kedua hanya yang dalam tiga hari. Penggarapannya setelah baru mengetahui bahwa harus dua karya yang dikirim.

“Kami langsung kerja ekstra tanpa mengeluh,” ujar Sandi Primayudi selaku Ketua tim. Sedangkan pada gitar solo, siswi Michelle Axelia Oka meraih juara 3 dengan membawakan lagu daerah Jawa Timur berjudul Anoman Obong.

“Alasan aku milih lagu itu karena aku mau menampilkan aransemen gitar solo yang sebelumnya belum ada yang mainkan. Jadi buat lomba kemarin, aku sendiri yang buat aransemennya dan dibantu juga sama pembinaku,” jelas Michelle.

Tantangan terbesar baginya adalah persoalan mental saat tampil. “Soalnya aku jarang tampil, jadi sempat kurang percaya diri. Tapi H-1 lomba, aku diberi semangat sama Pak Handika dan Pak Agus, jadi pas tampil walaupun grogi, aku masih bisa handle biar bisa beri penampilan terbaik,” ujarnya.

I Putu Agus Pranata Giantika juga mengaku bangga dengan pencapaiannya. Siswa siswinya sangat bersemangat dan maksimal dalam proses latihan hingga pada saat pagelaran. Di SMANSA banyak potensi yang perlu diorbitkan dan diarahkan.

“Saya yakin kita masih bisa bersaing dengan kabupaten lainnya,” tambah I Putu Agus Pranata Giantika. Tentu melalui prestasi ini menjadi bukti bahwa semangat, kekompakan dan cinta terhadap budaya lokal mampu melahirkan karya luar biasa yang membanggakan terhadap sekolah dan daerah. SMANSA/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here