Harga Hewan Kurban Naik, Permintaan di Jembrana Menurun

0
289
Aktifitas salah satu peternak kambing di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa 27 Mei 2025. Sumber foto : CAK/IJN.

JEMBRANA,(IJN) – Menjelang perayaan Idul Adha, harga hewan kurban jenis kambing dan sapi di Kabupaten Jembrana, Bali, mengalami peningkatan. Kenaikan harga yang berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per ekor ini terpantau terjadi sejak sebulan terakhir dan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Saat ini, harga kambing kurban di pasaran dijual dengan rentang harga Rp2 juta hingga Rp5,5 juta per ekor, tergantung ukurannya. Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar Rp500 ribu hingga Rp750 ribu per ekor dibandingkan hari-hari normal. Serupa dengan kambing, harga sapi kurban juga mengalami kenaikan. Sapi kurban kini ditawarkan dengan harga Rp15 juta sampai Rp20 juta per ekor, meningkat sekitar Rp1 juta dari harga normal.

H. Mubin, seorang penjual hewan kurban di Jembrana, mengonfirmasi tren kenaikan harga tersebut. Namun, kata dia, permintaan kambing kurban tahun ini menurun, dibanding tahun lalu. Hal ini diduga dampak faktor ekonomi.

“Sapi kurban juga sama, permintaannya menurun jelang Idul Adha. Kalau harga, ada peningkatan untuk kambing dari Rp500 ribu sampai Rp750 ribu. Untuk sapi, peningkatannya sekitar Rp1 juta per ekor. Kenaikan harga ini sudah terasa sejak tiga minggu terakhir menjelang Idul Adha,” ujarnya saat ditemui rumahnya, di Desa Banyubiru, Negara, Selasa 27 Mei 2025.

Mubin menambahkan, meskipun permintaan menurun, stok kambing kurban yang berasal dari peternak lokal di Bali, khususnya Jembrana, hingga saat ini masih tergolong aman.

Dampak kenaikan harga ini sangat terasa pada volume penjualan. Jika tahun lalu seminggu menjelang Idul Adha permintaan kambing kurban bisa mencapai 500 ekor, tahun ini angka tersebut anjlok drastis menjadi hanya sekitar 150 ekor. Penurunan serupa juga terjadi pada permintaan sapi kurban, dari 15 hingga 20 ekor pada tahun lalu menjadi hanya 10 ekor di periode yang sama tahun ini.

Meski demikian, Oding, salah seorang penjual sapi asal Banyubiru, mencatat adanya peningkatan dalam aktivitas pengiriman sapi lokal. “Menjelang Idul Adha, permintaan pengiriman sapi lokal ada peningkatan sebanyak 30 hingga 40 persen dari hari-hari biasa. Kalau hari biasa saya kirim ke Pasar Bringkit, Badung, itu sebanyak 8-10 ekor. Jelang Idul Adha ada peningkatan hingga 40 persen,” ungkapnya. Peningkatan pengiriman ini mengindikasikan ada pergerakan pasokan di tingkat pedagang, kendati permintaan dari konsumen menurun. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here