Sinergi Lintas Sektor Perangi Premanisme, Polres Jembrana Gelar Rakor Intensif

0
375
Kepolisian Resor (Polres) Jembrana menunjukkan komitmen kuat dalam memberantas aksi premanisme dan penyakit masyarakat yang meresahkan. Langkah proaktif ini diwujudkan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral yang digelar di Aula Polres Jembrana pada Sabtu (16/5/2025). Sumber foto : istimewa /IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Kepolisian Resor (Polres) Jembrana menunjukkan komitmen kuat dalam memberantas aksi premanisme dan penyakit masyarakat yang meresahkan. Langkah proaktif ini diwujudkan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral yang digelar di Aula Polres Jembrana pada Sabtu (16/5/2025). Pertemuan strategis ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar berbagai pihak demi menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Jembrana.

Rakor penting ini dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci dan perwakilan instansi terkait. Tampak hadir Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, Komandan Kodim (Dandim) 1617/Jembrana Letkol Inf M. Adriansyah, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Jembrana Kompol Tjokorda Gede Arim M. Putra, serta para Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) dan Komandan Rayon Militer (Danramil) di seluruh Jembrana. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Sosial (Dinsos), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), hingga tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh di tingkat lokal.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati menekankan betapa krusialnya kolaborasi antar sektor dalam menciptakan lingkungan yang terbebas dari ancaman premanisme dan berbagai gangguan sosial lainnya. Ia menjelaskan bahwa rakor ini merupakan tindak lanjut yang konkret dari pelaksanaan Operasi Pekat Agung 2025 yang baru saja digelar.

“Dari hasil Operasi Pekat Agung 2025, kami berhasil mengamankan empat pelaku tindak pidana, di mana dua di antaranya memang telah menjadi target operasi kami,” tegas AKBP Kadek Citra.

Lebih lanjut, Kapolres menyoroti dinamika kejahatan di Jembrana yang dipengaruhi oleh arus masuk pendatang dari luar daerah, terutama melalui jalur Pelabuhan Gilimanuk. Ia mengungkapkan temuan yang cukup mengkhawatirkan, yakni maraknya anak punk tanpa identitas yang masuk secara ilegal, bahkan dengan cara yang membahayakan diri seperti bersembunyi di bak truk.

Menanggapi upaya kepolisian, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf M. Adriansyah menyatakan kesiapan penuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memberikan dukungan maksimal kepada Polres Jembrana dalam menjaga ketertiban dan keamanan wilayah.

“Kami dari TNI siap mem-backup Polres Jembrana dalam menjaga ketertiban, terutama menjelang adanya pembangunan besar di wilayah Pengambengan yang kami prediksi akan meningkatkan mobilitas masyarakat secara signifikan,” tegas Letkol Inf M. Adriansyah.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Jembrana Kompol Tjokorda Gede Arim M. Putra memaparkan secara detail berbagai potensi kerawanan yang menjadi fokus perhatian aparat keamanan. Kerawanan tersebut meliputi praktik pungutan liar, pemalakan yang meresahkan, potensi bentrokan antar organisasi masyarakat (ormas), aktivitas geng motor yang mengganggu ketertiban, hingga modus penipuan yang dilakukan oleh kelompok yang berkedok meminta sumbangan.

Untuk mengatasi berbagai kerawanan tersebut, Polres Jembrana telah dan akan terus menjalankan sejumlah langkah strategis. Langkah-langkah tersebut meliputi patroli rutin di kawasan-kawasan yang dianggap rawan, kegiatan sambang dan penyuluhan kepada masyarakat, razia terhadap pendatang baru, hingga pelaksanaan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) pasca pelaksanaan Operasi Pekat Agung.

Kendati demikian, Kabag Ops tidak menampik adanya sejumlah tantangan yang dihadapi di lapangan. Tantangan tersebut antara lain adalah sikap sebagian masyarakat yang enggan melaporkan tindak kejahatan karena merasa takut diintimidasi, serta belum optimalnya penanganan yang bersifat preventif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Guna mengatasi tantangan tersebut, Kabag Ops Polres Jembrana merekomendasikan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Anti-Premanisme yang melibatkan seluruh elemen terkait—mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinsos, hingga partisipasi aktif dari tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pelaksanaan razia berkala yang melibatkan seluruh elemen tersebut secara sinergis.

Rakor yang berlangsung konstruktif ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif, serta penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh peserta. Komitmen ini menegaskan tekad bulat seluruh instansi untuk terus menjalin kolaborasi yang erat demi mewujudkan Jembrana yang aman, kondusif, dan terbebas dari ancaman premanisme serta penyakit masyarakat. Sinergi lintas sektor ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam menciptakan rasa aman bagi seluruh warga Jembrana. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here