Belasan Anak Punk Tanpa Identitas Diamankan di Gilimanuk, Diduga Hendak Menuju Denpasar

0
425
Aparat gabungan mengamankan belasan remaja yang diduga kuat merupakan kelompok anak punk. Sebanyak 17 remaja, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 4 perempuan, kedapatan berkumpul di area sebuah minimarket di Lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, pada Sabtu 10 Mei 2025 malam. Sumber foto : istimewa /IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Aparat gabungan dari Polsek dan Satpol PP Kelurahan Gilimanuk bertindak tegas mengamankan belasan remaja yang diduga kuat merupakan kelompok anak punk. Sebanyak 17 remaja, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 4 perempuan, kedapatan berkumpul di area sebuah minimarket di Lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, pada Sabtu 10 Mei 2025 malam. Mereka diamankan lantaran tidak dapat menunjukkan identitas diri yang sah dan dilaporkan meresahkan ketenangan warga sekitar.

Lurah Gilimanuk, IB. Tony Wirahadikusuma, mengungkapkan bahwa informasi mengenai keberadaan kelompok remaja bergaya punk ini diterima dari laporan masyarakat yang merasa terganggu. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh remaja tersebut mengaku berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

“Mereka mengaku semua dari Surabaya. Sebagian besar masih di bawah umur, hanya ada satu orang yang berusia 17 tahun namun tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tujuan mereka ke Denpasar adalah untuk bertemu dengan teman-temannya di sana,” jelas Lurah Tony, saat dikonfirmasi pada Minggu 11 Mei 2025.

Diduga kuat, kelompok remaja ini memasuki Pulau Dewata melalui jalur pesisir pantai untuk menghindari pemeriksaan petugas di pos masuk utama. Bahkan, salah seorang di antara mereka mengakui bahwa perjalanan yang mereka lakukan tanpa tujuan yang jelas dan tanpa dilengkapi dokumen identitas diri yang lengkap.

Lurah Tony menambahkan bahwa pihaknya pertama kali mendapati keberadaan kelompok ini di sekitar Tugu Cekik. “Ada dua kelompok, yang satunya sebanyak 7 orang sudah berhasil lolos menumpang mobil pikap ke arah Denpasar, sisanya kita amankan di minimarket,” ungkapnya.

Adapun identitas para remaja yang diamankan adalah Riski, Radit, Rizal, Arfin, Andre, Yogi, Sulaiman, Yuda, Putra, Noval, Candra, Firman, Dimas (laki-laki), serta Iza, Lilin, Stela, dan Cici (perempuan).

Keberadaan kelompok anak punk ini menimbulkan keluhan dari masyarakat sekitar area pertokoan lantaran perilaku mereka yang dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung. Mereka dilaporkan nekat memaksa meminta uang kepada warga yang melintas, bahkan hingga menarik-narik tangan pengunjung di depan minimarket.

Menyikapi permasalahan ini, Lurah Tony menyatakan akan segera berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, terutama jajaran PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Langkah ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa terulang dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

“Kami juga akan berkomunikasi dengan pihak ASDP, khususnya Bapak General Manager, agar anak-anak punk seperti ini, yang tujuannya tidak jelas, masih di bawah umur, dan tidak membawa perbekalan yang cukup, dapat dihentikan atau dihalau untuk naik kapal di Ketapang,” tegasnya.

Setelah diberikan pengarahan dan pembinaan mengenai pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban umum, belasan anak punk tersebut akhirnya dipulangkan ke daerah asal mereka melalui Pelabuhan Gilimanuk. Proses pemulangan dilakukan sekitar pukul 20.25 WITA dengan menaikkan mereka ke dua kapal feri yang berbeda dan mendapatkan pengawalan ketat dari petugas gabungan.

Sementara itu, Kapolsek Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan patroli rutin sebagai langkah proaktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah vital Pelabuhan Gilimanuk. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat serta wisatawan yang melintas.

“Langkah tegas ini merupakan wujud tanggung jawab kami dalam memelihara ketertiban umum serta mencegah potensi gangguan keamanan di wilayah Gilimanuk, terutama di kawasan pelabuhan yang merupakan gerbang utama Bali bagian barat,” pungkas Kompol Muliyadi. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here