
JEMBRANA, (IJN) – Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sempat mengalami gangguan pada Kamis 8 Mei 2025 siang akibat cuaca buruk. Hujan deras yang mengguyur perairan Selat Bali memaksa penundaan operasional kapal feri selama kurang lebih satu jam. Kondisi ini diperparah dengan volume kendaraan yang hendak bertolak menuju Pulau Jawa yang terpantau cukup tinggi. Akibatnya, antrean panjang kendaraan memadati area parkir pelabuhan hingga sore hari.
Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Ryan Dewangga, mengonfirmasi adanya penundaan yang terjadi pada pukul 11.55 Wita hingga 12.38 Wita. Ia menjelaskan bahwa penundaan tersebut sedikit berdampak pada kelancaran arus lalu lintas kapal, terutama mengingat tingginya jumlah kendaraan yang tiba di pelabuhan.
“Memang sempat ada penundaan tadi siang karena cuaca buruk. Sekarang (sore) kondisi masih padat, penundaan tadi sedikit banyak berpengaruh. Tapi saat ini penyeberangan sudah kembali dibuka,” ujar Ryan saat dikonfirmasi.
Lebih lanjut, Ryan menambahkan bahwa salah satu dermaga andalan, yakni dermaga MB IV, saat ini belum dapat dioperasikan. Hal ini disebabkan adanya perbaikan dermaga tandem di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. Dengan demikian, operasional penyeberangan di Gilimanuk saat ini hanya mengandalkan tiga dermaga MB dan satu dermaga LCM.
“Karena dermaga tandem kita di Ketapang sedang ada perbaikan, otomatis di sini (Gilimanuk) dermaga MB IV juga tidak beroperasi,” jelasnya.
Pantauan hingga berita ini diturunkan menunjukkan bahwa situasi di dalam Pelabuhan Gilimanuk masih dipenuhi kendaraan yang antre untuk menyeberang ke Ketapang. Dominasi kendaraan logistik dan bus serta travel. Pihak pengelola pelabuhan memprediksi bahwa kepadatan kendaraan akan semakin meningkat menjelang akhir pekan ini, seiring dengan adanya libur panjang weekend dan perayaan Hari Raya Waisak. Para calon penumpang diimbau untuk mengantisipasi potensi kepadatan dan mengatur waktu perjalanan dengan bijak. CAK/IJN