Tim SAR Temukan Pencari Cumi Asal Lumajang Meninggal Dunia

0
39
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban sudah dalam kondisi meninggal dunia, setelah sempat hilang saat mencari cumi-cumi di Perairan Prapat Agung, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerogak, Buleleng, Senin 14 April 2025. Sumber foto: istimewa /IJN.

BULELENG, (IJN) – Sempat dikabarkan hilang tenggelam saat mencari cumi-cumi, Suliyanto Wibowo (29) warga Desa Wonocepokoayu, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur, akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia, pada Minggu (13/4/2025).

Pencarian korban dilakukan sejak pagi, oleh tujuh personel Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng bersama unsur SAR lainnya, dengan menggunakan 1 unit rubber boat dan penyisiran pantai ke arah barat dan timur.

Pencarian juga dibantu nelayan Banyuwangi yang kebetulan sedang pencari gurita. Setelah terlihat di bawah air, selanjutnya tim memastikan dengan menggunakan peralatan SAR Aqua Eye dan 1 personel turun menyelam menggunakan peralatan snorkling.

“Kita melaksanakan pencarian fokus di seputaran LKM yang merupakan namanya palungan,” terang Kadek Donny Indrawan, selaku Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng.

Jenasah korban ditemukan pada kedalaman 8 meter dari permukaan air laut, pada koordinat 08° 08′ 15″S – 114° 26′ 32″E, yakni kurang 160 m sebelah utara dari lokasi korban tenggelam. “Ditemukan korban kurang lebih pukul 10.10 Wita, kemudian kita evakuasi menuju Posko Prapatan Agung,” imbuhnya.

Jenasah kemudian dibawa menuju rumah duka di Desa Pejarakan, Singaraja dengan menggunakan kendaraan operasional Banser Desa Pejarakan, Singaraja.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Lumajang dilaporkan hilang saat mencari cumi-cumi, Senin 14 April 2025. Tim SAR gabungan tengah berupaya keras melakukan pencarian terhadap korban yang diketahui bernama Suliyanto Wibowo (29), berasal dari Desa Wonocepokoayu, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur.

Korban pada Minggu sore 13 April 2025, bersama rekannya mencari cumi-cumi dengan memanfaatkan air laut yang sedang surut. Namun, ketika air mulai pasang, ajakan rekannya untuk kembali ke tepi pantai diabaikan oleh Suliyanto.

Selang waktu sekitar 30 menit, tepatnya pukul 17.30 WITA, rekan korban melihat Suliyanto sudah dalam kondisi tenggelam. Jarak yang cukup jauh dari bibir pantai dan kedalaman air yang signifikan membuat rekannya tidak dapat berbuat banyak untuk menolong.

Informasi mengenai kejadian ini baru diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar dari Polairud Polres Buleleng Pos Teluk Terima pada pukul 20.25 WITA. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim SAR gabungan langsung bergerak cepat. Pada malam itu juga, tiga personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng diterjunkan untuk melakukan penyisiran di sepanjang garis pantai. Sayangnya, upaya pencarian awal tersebut belum membuahkan hasil.

Memasuki pagi hari ini, Senin 14 April 2025, operasi pencarian kembali digencarkan. Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng, Polairud Polres Buleleng, Tim Reaksi Cepat (TRC) Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Segara Rupek 2, serta pihak keluarga korban, melakukan penyisiran menggunakan perahu karet (rubber boat).

Hingga akhirnya jenasah korban ditemukan pada kedalaman 8 meter dari permukaan air laut, kurang lebih sekitar pukul 10.10 Wita, sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Selama berlangsung operasi SAR turut melibatkan unsur SAR dari Pos Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Polairud Polres Buleleng, Polsek Gerokgak, Bhabinkamtibmas Desa Sumberklampok, Pos Penjaga Taman Nasional Bali Barat, Banser Desa Pejarakan, Singaraja, kerabat korban dan masyarakat setempat. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here