
JEMBRANA, (IJN) – Pelaksanaan Operasi Ketupat Agung 2025 di wilayah hukum Polres Jembrana hingga minggu kedua, dari tanggal 23 Maret hingga 6 April 2025, dilaporkan berjalan aman dan lancar, dengan hasil penurunan tingkat kriminalitas, sebanyak 5 kasus dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Keberhasilan ini tak lepas dari sinergi dan kerja sama yang solid antar satuan tugas yang terlibat dalam pengamanan.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Jembrana, Inspektur Polisi Satu (IPTU) Aldri Setiawan, dalam keterangannya menyampaikan bahwa secara umum situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama periode tersebut menunjukkan tren positif.
“Jika dibandingkan dengan pelaksanaan Operasi Ketupat Agung tahun sebelumnya pada periode yang sama, gangguan Kamtibmas mengalami penurunan signifikan sebanyak 5 kasus atau sekitar 35,7 persen,” ujar IPTU Aldri Setiawan, dikonfirmasi IJN News, Senin 7 April 2025.
Lebih rinci, ia menjelaskan bahwa kejahatan mengalami penurunan sebanyak 4 kasus (36,4%), pelanggaran tetap nihil, gangguan menurun 2 kasus (66,7%), meskipun bencana mengalami peningkatan 1 kasus (100%).
Lebih lanjut, IPTU Aldri Setiawan menyoroti data kecelakaan lalu lintas. Meskipun secara kuantitas terjadi peningkatan sebanyak 3 kasus (16,7%) dibandingkan tahun lalu, namun dari segi kualitas korban meninggal dunia (MD) justru menurun drastis sebanyak 3 orang (75%). Sementara itu, korban luka berat (LB) tetap nihil, korban luka ringan (LR) meningkat 4 orang (17,4%), dan kerugian materiil berhasil ditekan dengan penurunan sebesar Rp 11.650.000 (19,9%).
“Yang perlu digarisbawahi, para pihak yang terlibat kecelakaan bukanlah pemudik maupun wisatawan,” tegasnya.
Dalam penindakan pelanggaran lalu lintas, Polres Jembrana mencatat penurunan sebanyak 264 perkara (42,2%) dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. Rinciannya, Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis mengalami peningkatan signifikan sebanyak 14 perkara (1.400%), ETLE mobile tetap nihil, tilang manual meningkat 55 perkara (5.500%), dan teguran mengalami penurunan sebanyak 333 perkara (53,2%).
Upaya preemtif melalui kegiatan Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas (Dikmas Lantas) juga ditingkatkan. Tercatat, kegiatan penyuluhan mengalami peningkatan sebanyak 10 kali (10,2%) dan kegiatan pemasangan/ penyebaran informasi meningkat sebanyak 86 kali (8,1%).
Sementara itu, kegiatan Turjawali (Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli) lalu lintas sebagai langkah preventif juga menunjukkan peningkatan sebanyak 130 kegiatan (9,4%). Pengaturan meningkat 87 kegiatan (12,2%), penjagaan meningkat 47 kegiatan (9,7%), pengawalan tetap 4 kegiatan, dan patroli mengalami sedikit penurunan sebanyak 4 kegiatan (2,2%).
Terkait data arus mudik dan balik, hingga minggu kedua Operasi Ketupat Agung 2025, tercatat peningkatan jumlah kendaraan keberangkatan sebanyak 15.436 unit (10,5%). Rinciannya, kendaraan roda dua meningkat 7.516 unit (9,3%), roda empat meningkat 4.753 unit (7,2%), dan jumlah penumpang/ orang meningkat 45.782 orang (8,9%).
Sebaliknya, jumlah kendaraan kedatangan mengalami penurunan sebanyak 2.856 unit (3%), dengan penurunan signifikan pada kendaraan roda dua sebanyak 5.896 unit (14,7%), namun kendaraan roda empat meningkat 826 unit (1,5%) dan penumpang/orang meningkat 5.453 orang (1,4%).
Secara keseluruhan, Polres Jembrana menilai pelaksanaan Operasi Ketupat Agung 2025 hingga saat ini berjalan efektif dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di wilayahnya. Sinergi antar instansi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan situasi kondusif selama periode mudik dan libur Lebaran ini. CAK/IJN