
JEMBRANA, (IJN) – Aksi heroik seorang anggota kepolisian terjadi di Pelabuhan Gilimanuk saat mengamankan arus mudik. Di tengah kemacetan panjang dan cuaca terik, seorang bayi berusia lima hari hampir kehilangan nyawanya.
Anggun Putri Ramadhani, bayi mungil tersebut, terjebak dalam antrean panjang lebih dari 8 jam bersama kedua orang tuanya, Adam Rahman dan Luluk Sindiasih. Tangisan keras Anggun dari dalam mobil travel yang penuh sesak menarik perhatian polisi yang berjaga di pos pengamanan mudik.
“Saya antre delapan jam, naik travel berisi 20 orang termasuk sopir. Anak saya menangis terus di tengah jalan, tidak tahu kenapa. Karena takut terjadi apa-apa, saya turun dari travel ke pos polisi untuk meminta bantuan. Anak saya baru lahir lima hari,” ungkap Adam Rahman, ayah sang bayi.
Kondisi Anggun dan ibunya yang tampak kelelahan langsung mendapat perhatian serius. Petugas medis dari Polres Jembrana segera memberikan perawatan, dan mereka dikawal menuju pelabuhan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dikonfirmasi Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto menuturkan, menerima laporan dari warga masyarakat bahwa ada seorang pasangan suami istri (Pasutri) yang datang ke pos pelayanan di terminal kargo Gilimanuk, mereka menyampaikan bahwa mereka membawa bayi yang baru lahir lima hari. Ibunya terlihat sangat lelah.
“Petugas kami langsung memberikan pertolongan, baik kepada ibu maupun bayinya. Kami langsung mengawal mereka untuk beristirahat di pos terpadu,” tutur Kapolres.
Orang tua Anggun mengaku nekat mudik dengan membawa bayi mereka yang baru lahir agar sang bayi bisa bertemu kakek dan neneknya di Jember. Namun, kondisi perjalanan yang berat membuat bayi tersebut mengalami kelelahan dan dehidrasi.
“Bayi itu terlihat sangat lelah, begitu juga ibunya yang baru saja melahirkan. Kemungkinan besar mereka kekurangan cairan,” tambah Kapolres.
Beruntung, setelah mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis, kondisi Anggun dan kedua orang tuanya berangsur membaik. Mereka pun dapat melanjutkan perjalanan mudik ke kampung halaman dengan selamat.
“Setelah kondisi mereka membaik, kami bantu mengantarkan mereka kembali ke travel untuk melanjutkan perjalanan,” pungkasnya. CAK/IJN