
JEMBRANA, (IJN) – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Jembrana pada Sabtu 22 Maret 2025, tidak hanya menyebabkan kerusakan di daratan, tetapi juga memicu serangkaian kecelakaan laut yang mengkhawatirkan. Beberapa nelayan dilaporkan tenggelam dan hilang, sementara yang lain berhasil diselamatkan setelah berjuang melawan ombak besar.
Menurut laporan dari Polres Jembrana, empat nelayan masih belum ditemukan hingga saat ini. “Kami menerima laporan beberapa kejadian di laut. Ada beberapa nelayan selamat dan sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun, ada seorang pemancing dari Tegal Badeng Barat dan tiga nelayan yang melaut ke perairan Soka, Tabanan, yang belum ditemukan,” ungkap Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, Minggu 23 Maret 2025.
Sejumlah kejadian laka laut diantaranya, di Banjar Perancak, Desa Perancak, seorang nelayan bernama Wayan Kartika mengalami nasib nahas ketika perahunya terbalik akibat dihantam gelombang tinggi. Beruntung, ia berhasil ditemukan selamat pada pukul 17.20 WITA.
Di perairan Ketapang Muara, Desa Pengambengan, seorang nelayan bernama Komang Sumo (38) hingga saat ini masih belum ditemukan setelah terlepas dari sampannya akibat gelombang besar.
Seorang nelayan bernama Selamet Joko Kambang (45) dari Banjar Munduk, Desa Pengambengan, juga mengalami kecelakaan laut di perairan Tanjung Pasir, Alas Purwo, Banyuwangi. Ia berhasil diselamatkan oleh nelayan lain dan dibawa ke keramba di perairan tersebut.
Tiga nelayan dari Banjar Pebuahan, Desa Banyu Biru, yaitu Ahmad Baiti, Maulidin, dan Hairul, juga dilaporkan hilang setelah melaut ke perairan Soka, Tabanan. Hingga saat ini, mereka belum kembali.
Tim SAR berhasil menyelamatkan dua nelayan, Dewa Komang Yudi Partika (51) dan Dewa Komang Sudiana (62), yang terombang-ambing di perairan Yeh Kuning setelah jukung mereka mengalami mati mesin.
Mengingat kondisi cuaca yang sangat berbahaya, pihak berwenang mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya nelayan, untuk meningkatkan kewaspadaan dan menunda aktivitas melaut atau memancing. “Kami mengimbau warga agar berhati-hati dan waspada. Demikian juga agar menunda untuk melaut dan memancing. Serta menggunakan alat keselamatan,” tegas Kapolres Tri Purwanto.
Tim SAR dan pihak berwenang terus melakukan upaya pencarian terhadap para nelayan yang hilang. Masyarakat diharapkan untuk memberikan informasi jika mengetahui keberadaan mereka. CAK/IJN