JEMBRANA, (IJN) – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Bali, khususnya Kabupaten Jembrana, pada Sabtu 22 Maret 2025 siang, menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan kerusakan material.
Kodim 1617 Jembrana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana dan instansi terkait lainnya segera diterjunkan untuk menangani dampak bencana ini. Komandan Kodim 1617 Jembrana, Letkol Inf M. Adriansyah, menginstruksikan seluruh Babinsa untuk sigap dan tanggap di wilayah masing-masing.
“Kami menekankan pentingnya peran Babinsa dalam menjaga keamanan dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, terutama dalam situasi bencana seperti ini,” ujar Letkol Inf M. Adriansyah.
Salah satu insiden terjadi di Jalan Raya Nasional Denpasar-Gilimanuk, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, di mana dahan pohon mahoni tumbang dan menimpa sebuah truk towing pengangkut mobil. Akibatnya, bemper truk rusak dan kaca mobil retak. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan warga setempat segera membersihkan dahan pohon yang menghalangi jalan untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
Di wilayah yang sama, dahan pohon tumbang juga menutupi akses jalan dan kabel listrik PLN. Sementara itu, di Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, sebuah pohon tumbang menimpa rumah warga dan merusak sebuah sepeda motor. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 10 juta. Babinsa, Bhabinkamtibmas, aparat kelurahan, dan warga setempat bergotong-royong memperbaiki rumah yang rusak.
Evakuasi pohon tumbang juga dilakukan di depan RS Bunda Pendem dan di Jalan Denpasar-Gilimanuk, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo. Di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Babinsa memimpin perbaikan rumah warga yang roboh akibat angin kencang. Pohon tumbang juga dilaporkan terjadi di Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Arthana Putra, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan dampak bencana. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi. CAK/IJN
