Duka Mendalam Selimuti Keluarga di Jembrana: Warga Ditemukan Tewas di Banyuwangi, Dugaan Pembunuhan

0
1121
Keluarga korban di Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin 10 Maret 2025. Sumber foto: istimewa /IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Kabar duka mengguncang warga Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Komang Kusumajaya alias Bentar (nama korban), seorang warga setempat, ditemukan tak bernyawa di tepi sungai wilayah Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Senin 10 Maret 2025. Keluarga korban meyakini bahwa kematiannya tidak wajar dan menduga kuat adanya tindak pembunuhan.

Pihak kepolisian dari Polres Banyuwangi tengah melakukan penyelidikan intensif terkait kasus ini. Keluarga korban pun telah dimintai keterangan di Polres Banyuwangi untuk membantu mengungkap fakta-fakta yang ada.

Menurut penuturan keluarga, korban terakhir kali terlihat pada Minggu (9/3/2025) sekitar pukul 08.00 WITA. Ia berangkat ke Banyuwangi bersama tetangganya, Putu Saputra Adinata alias Gading, dengan tujuan mengambil sepeda motor miliknya yang sebelumnya dibawa oleh Gading.

“Anak saya pergi ke Banyuwangi bersama Gading untuk mengambil motornya,” ungkap Nyoman Kartini, ibu korban, Senin malam.

Kartini menjelaskan bahwa seminggu sebelumnya, motor Yamaha N-Max milik anaknya dibawa oleh Gading ke Banyuwangi untuk mengambil surat kir milik seseorang. Namun, Gading tak kunjung mengembalikan motor tersebut, dengan berbagai alasan yang dinilai tidak masuk akal.

“Setelah ditunggu seminggu, motor anak saya tidak juga dikembalikan. Setiap ditanya, Gading selalu memberikan alasan yang tidak jelas,” imbuh Kartini, didampingi suaminya, Wayan Artawan.

Kecurigaan keluarga semakin memuncak ketika pada Senin pagi 10 Maret 2025, Gading tiba-tiba datang ke rumah korban sendirian, tanpa Komang. Saat ditanya keberadaan Komang, Gading memberikan jawaban yang mencurigakan dan terkesan berbelit-belit.

“Saya langsung tanya ke Gading, di mana anak saya? Kenapa kamu pulang sendiri?’” ujar Kartini.

Gading mengaku bahwa Komang masih tidur di Delod Berawah dan ia berencana pergi ke Lombok untuk bekerja. Jawaban yang tidak masuk akal ini semakin membuat keluarga korban curiga.

Kekhawatiran keluarga semakin menjadi-jadi ketika sepanjang hari Komang tak kunjung pulang. Hingga akhirnya, kabar duka datang pada sore hari, sekitar pukul 18.00 WITA, yang mengabarkan bahwa Komang ditemukan tewas di tepi sungai Wongsorejo, Banyuwangi.

Ketut Tulis, paman korban, mengungkapkan kejanggalan lainnya. Ia sempat menghubungi Komang melalui telepon pada Minggu malam, namun tidak diangkat. Saat mengirim pesan WhatsApp, pesan tersebut dibalas, namun Ketut Tulis curiga bahwa yang membalas adalah Gading, bukan Komang.

“Saya curiga bukan Komang yang balas chat itu, tapi Gading, menggunakan ponsel Komang,” ungkapnya.

Kecurigaan semakin menguat ketika di dekat jenazah Komang ditemukan alat pancing, padahal korban sama sekali tidak pernah memancing. Selain itu, Gading juga menghilang tanpa jejak.

“Gading juga sudah menghilang dari rumahnya. Kami yakin ada yang tidak beres,” tegas Ketut Tulis.

Dengan berbagai kejanggalan tersebut, keluarga korban meyakini bahwa Komang tidak meninggal secara wajar. Mereka mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku yang sebenarnya.

“Kami ingin keadilan bagi anak kami. Kami yakin ini pembunuhan!” seru Kartini dengan penuh emosi.

Pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Komang Kusumajaya. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here