
JEMBRANA, (IJN) – Operasi Keselamatan Agung 2025 yang digelar sejak 10 Februari di wilayah hukum Polres Jembrana telah mencatat 98 pelanggaran lalu lintas. Dari jumlah tersebut, 33 pelanggar terekam oleh sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), sementara 65 pelanggar lainnya menerima teguran tertulis.
Kasatgas Gakkum Polres Jembrana, AKP Oktamawan Abrianto, menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, serta menekan angka pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya. “Kami berharap para pengendara semakin memahami pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas,” ujarnya, Kamis 13 Februari 2025.
Data dari ETLE menunjukkan bahwa pelanggaran yang paling sering terjadi adalah tidak menggunakan sabuk pengaman (19 kasus) dan tidak mengenakan helm (14 kasus). Selain itu, 65 pelanggar yang menerima teguran tertulis melakukan berbagai macam pelanggaran, seperti muatan berlebih, pelanggaran marka jalan, tidak mengenakan sabuk keselamatan, mengangkut orang secara ilegal, pelanggaran trayek, tidak menggunakan helm, kelengkapan kendaraan yang tidak sesuai standar, melawan arus, tidak memasang Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), serta pengendara di bawah umur.
AKP Oktamawan menambahkan bahwa dalam operasi ini, pihaknya lebih mengedepankan pemberian teguran tertulis sebagai langkah preventif. “Kami percaya bahwa dengan memberikan teguran, para pengendara akan lebih sadar dan berhati-hati dalam berlalu lintas,” katanya.
Satlantas Polres Jembrana juga menyoroti masalah parkir sembarangan, terutama kendaraan barang seperti truk, yang sering menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. “Kami telah menindak banyak truk yang parkir sembarangan, terutama di daerah Gilimanuk,” tegas AKP Oktamawan.
Pihaknya juga menertibkan kendaraan barang yang berderet atau berkonvoi di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk, karena seringkali menghalangi kendaraan lain untuk menyalip. “Kami telah menginstruksikan kepada seluruh anggota untuk memberikan jeda jarak antara kendaraan barang yang berderet, sehingga tidak menyebabkan kemacetan,” jelasnya.
Operasi Keselamatan Agung 2025 ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas, serta menciptakan kondisi jalan raya yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan. CAK/IJN