
JEMBRANA, (IJN) – Isak tangis keluarga menyambut kedatangan jenazah Almarhum I Made Arya Budiharta (41) seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di rumah duka, Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana, pada Kamis siang 30 Januari 2025. Suasana duka tersebut sangat dirasa oleh Ni Ketut Wandi (64) ibu kandung almarhum, bahkan sempat pingsan saat melihat kedatangan jenazah anak semata wayangnya digotong dalam peti.
Dari pantauan, jenazah almarhum tiba di rumah duka sekitar pukul 12.00 wita, dengan mobil ambulance jenazah RSU Negara. Suasana duka bertambah saat jenazah Almarhum dikeluarkan dari mobil ambulance. Tak hanya ibu almarhum, sejumlah warga terutama ibu ibu lansia nampak pula mencucurkan air mata saat menyaksikan peti jenazah almarhum dibawa masuk ke dalam rumah.
Sebelumnya, jenazah Made Arya diterbangkan dari Amerika Serikat (Chicago) pada Senin (27/1/2025) waktu setempat dan tiba di Terminal Kargo Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 22.20 Wita, lebih cepat dari jadwal semula pukul 23.30 Wita.
Pihak keluarga bersama dinas terkait dan tim BP3MI, tiba di bandara pada Kamis pagi, pukul 08.30 Wita, untuk menjemput jenazah Made Arya. Setelah proses administrasi di Kantor Bea Cukai yang mulai beroperasi pukul 09.00 Wita, jenazah segera dipindahkan ke ambulans dan sekitar pukul 10.00 wita jenazah langsung dibawa menuju rumah duka.
Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan, Produktivitas, dan Transmigrasi (Kabid P3T) Dinas Nakerprin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa, mengatakan proses pemulangan jenazah almarhum berjalan lancar, meski sempat terkendala biaya dan cuaca ekstrem badai salju di Chicago Amerika, akhirnya jenazah bisa tiba di rumah duka.
Dikatakan, selain pihak keluarga, proses pemulangan jenazah almarhum juga berkat kerja sama berbagai pihak, dari pemerintah, rekan-rekan PMI, hingga bos tempat almarhum bekerja yang dinilai sangat kooperatif dalam membantu proses administrasi pemulangan jenazah.
“Astungkara sudah mendarat dengan aman dan lancar, tidak perlu waktu lama karena dokumennya lengkap. Status mandiri, karena Beliau memiliki izin tinggal dan bekerja di perusahaan yang resmi, sehingga semuanya berjalan lancar,” jelas Agus.
Untuk prosesi upacara pengabenan untuk jenazah Made Arya, rencananya akan dijadwalkan pada hari Selasa (4/2/2025) mendatang, di Setra Desa Adat Dauhwaru, Lingkungan Pemedilan, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana.
I Made Arya Budiharta meninggal dunia pada Sabtu, (11/1/2025) lalu akibat sakit kanker. Almarhum diketahui sudah bekerja di sebuah restoran di Chicago Amerika Serikat sejak tahun 2018. Sebelumnya, ia juga telah 7 kali berangkat melaut sebagai PMI di Kapal Pesiar. CAK/IJN