JEMBRANA, (IJN) – Hujan deras yang disertai angin kencang pada Minggu 8 Desember 2024 sore, telah menyisakan kesedihan mendalam bagi warga Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru. Angin puting beliung yang menerjang wilayah tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada sejumlah rumah dan tempat usaha. Kerugian ditaksir hingga puluhan juta rupiah.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, sedikitnya 9 rumah, 3 tempat usaha, 1 dapur rumah, dan 1 jineng mengalami kerusakan dengan total kerugian mencapai Rp20 juta lebih. Atap rumah yang beterbangan dan dinding yang retak menjadi pemandangan umum di lokasi kejadian.
Balilah, salah satu warga yang rumahnya rusak parah, mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Jenis kerusakan pada bagian atap rumah rusak ringan dan gudang ikan dengan kategori rusak berat, luas bangunan berukuran 3×4 meter kerugian mencapai sekitar Rp 2 Juta.
“Atap rumah dan gudang ikan saya hancur total. Semua hasil tangkapan ikan saya rusak karena tertimpa reruntuhan,” ungkapnya sedih.
Kerugian yang dialami warga lainnya juga cukup besar. Suroso, misalnya, harus merelakan atap rumahnya yang ambruk (genteng rontok) dengan kategori rusak ringan, luas bangunan berukuran 12×6 meter kerugian mencapai Rp 2 Juta.
Nur Hasim dengan jenis kerusakan pada bagian atap rumah (genteng rontok) dengan kategori rusak ringan, luas bangunan berukuran 3×4 meter kerugian mencapai Rp 2 Juta.
Misriah dengan jenis kerusakan pada bagian atap rumah (genteng rontok) dan Jineng dengan kategori rusak ringan, luas bangunan berukuran 12×6 meter kerugian mencapai Rp 2 Juta.
Mashud dengan jenis kerusakan pada bagian atap rumah (genteng rontok) dengan kategori rusak ringan, luas bangunan berukuran 6×8 meter kerugian mencapai Rp 1,5 Juta.
Haryono Suyono dengan jenis kerusakan pada bagian atap rumah dan tempat usaha dengan kategori rusak ringan, luas bangunan berukuran 15×6 meter kerugian mencapai Rp 2,5 Juta.
Purnomo dengan jenis kerusakan pada bagian atap rumah dan dinding dengan kategori rusak ringan, luas bangunan berukuran 4×4 meter kerugian mencapai Rp 4 Juta.
Jam’an dengan jenis kerusakan pada bagian atap rumah dan dapur semi permanen dengan kategori rusak ringan, luas bangunan berukuran 7×4 meter kerugian mencapai Rp 2 Juta.
Syahlan dengan jenis kerusakan pada bagian atap tempat usaha dengan kategori rusak ringan, luas bangunan berukuran 1,2×5 meter kerugian mencapai Rp 500 ribu.
Muhidin dengan jenis kerusakan pada bagian atap rumah dengan kategori rusak ringan, luas bangunan berukuran 5×5 meter kerugian mencapai Rp 2 Juta.
Menanggapi bencana ini, BPBD Jembrana telah menyalurkan bantuan berupa terpal, matras, dan selimut kepada warga yang terdampak. Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam lainnya, mengingat cuaca ekstrem masih sering terjadi.
“Untuk beberapa rumah warga sudah di lakukan perbaikan secara mandiri.
Serta 2 KK pada lokasi tersebut akan di berikan bantuan berupa terpal, matras dan selimut,” kata Agus Artana. CAK/IJN