
JEMBRANA, (IJN) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jembrana berhasil mengamankan seorang pria berinisial I Ketut S (46) terkait dugaan keterlibatan dalam aktivitas judi online. Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat dan komitmen kepolisian dalam memberantas segala bentuk perjudian.
Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, saat pers release di aula Mako Polres Jembrana, Senin 4 November 2024, menjelaskan bahwa penangkapan ini dilakukan pada Rabu 30 Oktober 2024 di rumah tersangka yang berlokasi di Desa Asah Duren, Kecamatan Pekutatan.
“Tersangka diamankan setelah kami menerima laporan dari masyarakat terkait adanya aktivitas perjudian online di wilayah tersebut. Tim langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan tersangka berikut barang bukti berupa ponsel yang digunakan untuk melakukan transaksi judi online dan sejumlah uang tunai,” ujar Kapolres, didampingi Kasat Reskrim AKP Si Ketut Arya Pinatih, serta Kasi Humas Iptu I Komang Triatmajaya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka diketahui telah menjalankan bisnis judi online selama kurang lebih tiga tahun. Modus operandi yang dilakukan adalah dengan menerima pasangan angka togel dari masyarakat dan kemudian memasangkannya melalui situs judi online Pohon4d.
“Tersangka mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi yang berhasil. Keuntungan yang diperoleh berkisar antara Rp20.000 hingga Rp50.000 per transaksi,” tambah Kapolres.
Barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan tersangka antara lain, satu unit ponsel yang berisi foto rekapan pasangan nomor angka togel dan akun judi online Pohon4d serta uang tunai sebesar Rp340.500.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 45 ayat (3) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang – Undang Nomor 1 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Pasal 303 KUHP Tentang Perjudian. Ancaman hukumannya adalah pidana penjara paling lama 10 tahun dan atau denda 10 miliar rupiah.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlibat dalam segala bentuk perjudian, baik secara online maupun offline. Perjudian tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat merusak keluarga dan lingkungan sekitar.
“Kami akan terus melakukan upaya pencegahan dan penindakan terhadap segala bentuk perjudian. Kami juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas perjudian dengan melaporkan setiap informasi terkait adanya aktivitas perjudian di lingkungan sekitar,” tutup Kapolres. CAK/IJN