
JEMBRANA, (IJN) – Polres Jembrana terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kali ini, Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, secara langsung memimpin pemantauan harga sembako di Pasar Negara Bahagia sembari menguji coba penggunaan Body Worn Camera (BWC) atau kamera tubuh.
Didampingi oleh jajarannya dan Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Jembrana, I Komang Agus Adinata, Kapolres terlihat berbaur serta berdialog dengan para pedagang, menanyakan harga berbagai kebutuhan pokok, langsung menggunakan BWC yang dilekatkan pada pakaian.
“Dengan BWC, setiap interaksi kami dengan masyarakat, setiap kegiatan di lapangan, akan terdokumentasi dengan baik. Ini bentuk transparansi kami dan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” ujar Kapolres Endang, didampingi Waka Polres Kompol I Gusti Agung Made Ari Herawan, Selasa 22 Oktober 2024.
Teknologi modern untuk yang digunakan oleh personel Polres Jembrana memiliki beragam fungsi. Selain merekam aktivitas, perangkat ini juga dapat digunakan sebagai alat bukti yang kuat jika terjadi suatu peristiwa. “Kami ingin memastikan bahwa setiap tindakan kami dapat dipertanggungjawabkan. BWC akan menjadi saksi atas kinerja kami,” tambah Kapolres.
Dalam kunjungannya, Kapolres juga memastikan bahwa harga sembako di Pasar Negara Bahagia masih dalam kondisi stabil. Menurutnya pemantauan harga sembako ini merupakan salah satu bentuk sinergi antara Polri dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
“Kami akan terus melakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau,” tegas Kapolres.
Sementara, Kadis Koperasi, UKM, Dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata usai pemantauan mengatakan, dalam sebulan terakhir pasca hari raya Galungan dan Kuningan termasuk pasca pelantikan Presiden RI, harga bahan pokok masih cukup stabil dan stok barang kebutuhan pokok khususnya di pasar umum Negara masih mencukupi.
Hanya saja, kondisi saat ini masih dalam tahap penyesuaian baik para pedagang maupun pembeli.
“Karena ini pasarnya masih baru, tentu masih penyesuaian baik konsumen maupun pedagang. Pedagang sendiri masih mencari bentuk bagaimana cara menjual dagangannya di sini karena masih dalam tahap peralihan dan konsumennya juga masih mencari-cari dimana tempat dagang langganannya berjualan,” ungkap Adinata.
Para pedagang yang ditemui mengaku lega dengan adanya perhatian dari pihak kepolisian, khususnya dalam hal keamanan. “Kami merasa aman dan terlindungi dengan adanya Bapak Kapolres. Semoga harga-harga kebutuhan pokok tetap stabil,” ujar salah seorang pedagang daging ayam Ni Kadek Astriadi, (36).
Disisi lain, Astriadi menuturkan, sejak tiga hari terakhir harga daging ayam mengalami peningkatan, namun tidak signifikan. “Untuk harga daging ayam saat ini dikisaran Rp. 36 ribu, naik dari sebelumnya Rp. 30 ribu,” tuturnya.
Untuk diketahui, revitalisasi pasar umum Negara yang menggunakan anggaran pemerintah pusat senilai 140 miliyar lebih ini dilengkapi sebanyak 985 kios dan los. Dari jumlah tersebut sebanyak 981 kios dan los sudah terisi oleh pedagang. CAK/IJN